Kota Sorong,sorongraya.co- Paska kebakaran pasar Sentral Remu Kota Sorong, Asosiasi Pedagang Kaki Lima melakukan inventarisasi lapak jualan yang ludes terbakar.
Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima, Haji Aswad mengungkapkan, ada sekitar 1.300 lapak pedagang yang terdampak kebakaran.
” Lapak ukuran 2×2 meter berjumlah 440, lapak 5×5 meter sekitar 300 dan lapak ukuran 1×1 meter sebanyak 600,” kata Aswad, Senin, 30 September 2024.
Aswad menambahkan, rerata lapak yang terbakar tersebut menjual pakaian, sepatu, sembako dan lain-lain.
Diakuinya ahwa terjadinya kebakaran lantaran arus pendek listrik di los A.
Dia menjelaskan kebakaran terjadi pada hari Sabtu tanggal 28 September 2024, sekitar pukul 17.30 WIT. Waktu itukan pedagang masih ada pedagang yang belum pulang tiba-tiba melihat api di plafon di los A. Karena, los A itu menggunakan pintu besi sehingga sejumlah pedagang tak bisa masuk memadamkan api.
Seketika api membesar, pedagang kemudian berhamburan keluar pasar menyelamatkan diri.
” Kami berharap, pemerintah Kota Sorong secepatnya membangun kembali pasar ini. Lapak-lapak pedagang yang ada di depan pasar tolong dibersihkan sehingga akses masuk ke pasar lebih mudah,” ungkap Aswad.
Dia menegaskan bahwa selutuh pedagang tak mau direlokasi apabila nantinya pasar terbesar di Kota Sorong ini dibangun kembali.
” Kami satu suara, satu rasa akan tetap menjual disini,” ucapnya.
Aswad meminta agar pemkot Sorong sesegera membersihkan sisa-sisa kebakaran. Kalau memang pemkot Sorong tidak punya anggaran maka pedagang akan swadaya membangun lapak jualan.
” Pasar yang berdiri sejak tahun 1980 itu sudah empat kali terbakar, 2005, 2011, 2017 dan tahun 2024,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan pasar sentral Remu Kota Sorong terbakar pada hari Sabtu, 28 September 2024, sekitar pukul 18.00 WIT.