Ilustrasi
Ilustrasi
Tanah Papua

Abraham Asmuruf Duga Satker BSPS PB Lakukan Penipuan

Bagikan ini:

SORONG, sorongraya.co – Mantan Koordinastor Fasilitator (Korfas) Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Abraham Asmuruf mengaku bahwa Ia bersama rekannya seakan ditipu oleh pihak Satker BSPS Papua Barat.

Dugaan itu muncul ketika dalam perekrutan Tenagan Fasilitator Lapangan (TFL), Abraham dan rekannya dijanjikan untuk tetap bekerja dalam program BSPS. Namun setelah proses seleksi penerimaan TFL justru mereka tidak direkrut kembali.

“Mareka (Tim BSPS) janjinya akan merekrut kita kembali kalau kita kumpulkan proposal data warga, padahal setelah semua terkumpul ternyata saat perekrutan kita tidak diakomodir, malahan yang diakomodir adalah orang lain yang baru datang di Papua langsung kerja,” terang Abraham kepada sorongraya.co belum lama ini.

Lebih lanjut Abraham menyampaikan, saat dilakukan perekrutan hingga pengumuman hasil seleksi tidak dilakukan secara transparan.

“Jadi saat pengumuman seleksi mereka tidak tempel akan di papan pengumuman begitu ka, ini mereka (panitia) WA ke orang-orang yang tembus saja, inikan tidak transparan,” pungkasnya.

Menyikapi hal itu, Satker BPSP Papua Barat, Arianto Sirait mengatakan bahwa Abraham berserta rekannya dikontrak pada bulan November hingga Desember 2017 untuk melaksanakan tugas mendata masyarakat dalam bentuk proposal yang telah ada secara mekanisme.

Hingga bulan Maret 2018 data yang diminta itu tidak diberikan, padahal mereka sudah mereka digaji namun pekerjaan satu pun tidak diberikan kepada satker BSPS. “Jadi dari bulan Januari sampai bulan Maret saya tidak tau perkembangan akhirnya karena pimpinan saya mendesak agar proposal termin satu segera diambil untuk dikerjakan pada anggaran tahun 2018,” tutur Arianto kepada sorongraya.co melalui sambungan telepon. Selasa pagi 9 April 2018.

Lanjut Arianto menceritakan, pada bulan Maret dirinya mengambil keputusan untuk lakukan pertemuan dengan TFL se Manokwari Raya maupun Sorong Raya, saat itu Arianto menyampaikan bahwa siapa yang mengumpulkan data proposal sesuai mekanisme maka akan dipertahan oleh program BSPS tetapi jika tidak kita akan lakukan evaluasi.

“Saat proses berjalan tidak semua proposal di Kabupaten/Kota berhasil. Sesuai dengan tugas mereka di Bulan November dan Desember. Nah pada bulan April kami melakukan tes untuk perekrutan kembali dan dalam perekrutan saya memilih mereka dengan penuh Profesional, terbukarasa, tegas, dan penuh rasa kemanusiaan,” ujarnya.

Alasan sehingga mereka tidak diterima karena Laporan dari seluruh staff yang ada tidak berkenan untuk dia (Abraham) bergabung. Selain itu yang bersangkutan tidak direkomendasikan oleh inspektorat jendral Kasubdit Penyelenggaran BSPS.

“Saya ingin membangun tim yang solid. Bukan orang pintar saja yang saya terima tapi sikap,” pungkasnya. [moh]


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.