Scroll untuk baca artikel
Tanah Papua

Kadistrik dan Lurah Terlibat Sebagai Peserta DESTANA

×

Kadistrik dan Lurah Terlibat Sebagai Peserta DESTANA

Sebarkan artikel ini

SORONG,sorongraya.co- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong menggelar kegiatan penguatan kelembagaan bencana desa/kelurahan tangguh bencana (DESTANA). Kegitaan yang berlangsung di Hotel Mariat Sorong, Rabu, 12 April 2023 tersebut diikuti 80 peserta dari 41 Kelurahan, 10 Distrik. Sasaran peserta yakni Kepala Kelurahan dan Kepala Distrik serta masyarakat.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari tersebut rneliputi sosialisasi, pembentukan, temu bencana dia kelurahan dan pembentukan diskusi serta rencana tindak lanjut.

” Output dari kegiatan tersebut adalah pengenalan prinsip manageman dengan pembentuk Forum PRD, pembentukan forum relawan, diskusi bersama untuk penyusunan dokumen yang terdiri dari kajian beresiko bencana, sistiem peringatan, insklusif dokumen partnership dan rencana aksi komunitas. juga praktek penanggulangan penderita gawat darurat serta praktek simulasi bencana sesuai dengan ancaman,” jelas Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone, Rabu, 12 April 2023.

Kepala BPBD menambahkan, BPBD Kota Sorong telah menjadi pilot dari Idrit yakni salah satu lembaga yang mendapat bantuan dari Bank Dunia dengan kegiatan perdananya di Kota Sorong yaitu melakukan survei potensi kejadian tsunami berbasis aplikasi ginarius di enam lokus yaitu Kelurahan Kampung Baru, Kasuur, Kaligi, Klawasi, Malawei dan Kelurahan Rufei.

” Kegiatan survei dilakukan dari tanggal 15-21 Januari 2023 lalu. Data yang diperoleh nantinya akan di analisa dan disimpulkan untuk menjadi rencana tindak lanjut. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pemasangan rambu-rambu evakuasi di 80 titik, yang tersebar di enam kelurahan yang menjadi prioritas. Perakitan dan pemasangan akan dilakukan setelah lebaran,” ujarnya.

Sementara Penjabat Wali Kota Sorong dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum, Hanock J. Talla menyampaikan, perlu dikembangkan strategis penanggulangan bencana yang berbasis masalah masyarakat salah satunya adalah pengembangan kelurahan-kelurahan tangguh bencana dengan tujuan untuk membentuk struktur kelurahan.

Selain itu, kelurahan sangat diperlukan sebagai langkah antisipasi sedini mungkin untuk membangun sinergi, kolaborasi serta akselerasi dengan semua pihak.

” Saya berharap, kelurahan dengan berbagai komunitas yang ada di wilayahnya dapat lebih proaktif dalam melakukan tahapan-tahapan pengurangan risiko terjadinya bencana dan pembentukan kelurahan tangguh bencana,” ujar Hanock.

Hanock menilai bahwa tujuan dibentuknya kelurahan tangguh bencana untuk melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana dari dampak merugikan.

Di sisi lain, lanjut Hanock, peningkatan peran serta dan kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi resiko bencana dan peningkatkan kapasitas pengembangan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.