WAISAI,sorongraya.co – Sebanyak 117 kampung dan 24 distrik yang tersebar di wilayah Raja Ampat mengikuti Program Inovasi Desa Bursa Inovasi Desa (BID) yang digelar Pemerintah Daerah (Pemda) Kabuapten Raja Ampat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung bersama Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3 MD) di Gedung Syalome Syeben , Kelurahan Waisai Kota, Distrik Kota Waisai, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Rabu (25/09).
Dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Bangun Kampung, Bangun Raja Ampat’ ini, dihadiri Kepala DPMK Raja Ampat, Pegelius Soor, Kapolres Raja Ampat, Edy Setyanto Erning Wibowo, SIK, Sekda Raja Ampat, Dr. Yusup Salim, M.Si.
Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati (AFU) SE, dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Dr. Yusup Salim, mengemukakan, bahwa pemda sangat mendukung kegiatan ini, dengan harapan akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
Untuk itu, ia mengingatkan kembali dan memberi pemahaman mengenai manfaat dari program Inovasi Kampung, diantaranya adalalah untuk menggali potensi-potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang telah dianugerahkan Tuhan dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah.
“Sudah tidak disangsikan lagi kalau bicara potensi sumber daya alam kelautan, perikanan dan pariwisata bahari, maka tidak ada yang mampu menandingi kabupaten Raja Ampat. Bahkan mata dunia pun, hanya tertuju ke Raja Rmpat mengenai bahari,” ungkapnya.
Dengan demikian, kata dia, potensi yang luar biasa tersebut tidak akan berarti apa – apa, jika potensi SDM tidak memiliki pengetahuan dan kreativitas untuk memanfaatkannya. Itulah mengapa masyarakat dan pemerintah serta pihak terkait perlu mencanangkan program Inovasi kampung, sebagai upaya untuk mendidik dan melatih masyarakat agar mampu mengolah sumber daya alam secara maksimal.
Kemudian, agar mendapat pengetahuan yang bersifat individual menjadi sebuah ilmu yang dapat disebarluaskan. Dengan begitu, lanjut Salim, masyarakat diharapkan mampu bergerak lebih massif dan pengetahuan mempraktekan ilmu dengan pelatihan yang didapatkan.
Manfaat ketiga, yaitu tercapainya kesejahteraan masyarakat yang meningkat. Karena tujuan dilakukannya sebuah inovasi adalah pembaharuan yang bisa membawa kemajuan untuk mewujudkan kemakmuran. Dan manfaat keempat adalah, meningkatkan pendapatan asli kampung. Apalagi jika dana desa yang dikucurkan pemerintah dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Karena itu, Ia mengimbau kepada para pelaku teknis di semua tingkatan beserta pemerintah kampung dan kelembagaan lain yang ada di kampung, dapat melakukan langkah-langkah sinergitas program dalam hal perencanaan dan harus menjadi komitmen bersama.
“Sehingga kualitas perencanaan dapat lebih baik dan menyentuh langsung masyarakat, terutama dalam hal pemanfaatan SDM secara maksimal untuk peningkatan kemakmuran kampung,” tutup Yusup Salim mengahiri harapan Bupati AFU dalam sambutan tersebut. [dav/krs]