SORONG, sorongraya.co- Suasana hiruk pikuk politik identitas mulai terasa di akhir transisi tahun 2022 memasuki fase konsolidasi di tngkat masyarakat. Beberapa hari yang lalu lembaga survei kembali merilis nama-nama Bakal Calon Wali Kota Sorong, yakni Abdullah Gazam, Abner R Jitmauw, Aguste C Sagrim, Baesarah Wael, Dance Sangkek, Hermanto Syuaib, Marthen Sagrim, Nimbrot Sesa, Petronella Kambuaya dan Yohanis Nauw.
Dengan target capaian indeks matematis yang terasa menggiurkan berdasarkan perolehan poling. Namun, yang menjadi masalah adalah akankah nama-nama yang di unggah oleh lembaga survei tersebut mutlak benar datanya atau tidak.
Analisis politik dari setiap deretan balon wali kota Sorong yang di unggah oleh lembaga survei tersebut sangatlah kontradiktif dengan persepsi dan animo publik yang berkembang akhir-akhir ini berkaitan dengan penurunan poling.
” Kita tentu tahu bahwa Petronella Kambuaya adalah salah satu tokoh panutan yang memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi. Kita seolah dirasuki dengan beberapa informasi yang terindikasi kurang baik,” kata Fungsionaris DPD Partai Golkar Kota Sorong, Ismail Munadi Sangadji, Kamis, 11 Agustus 2022.
Ismail menambahkan, demokrasi mengajarkan pentingnya merawat persatuan dan kebhinekaan tanpa harus saling mencederai satu dengan yang lain.
Lebih lanjut menurut Ismail, Petronella Kambuaya merupakan aset Papua yang memiliki intelektual prduktif, dedikasi hingga loyalitas sudah di abdikan untuk negeri ini.
Berbagai program kebijakan dan bantuan kemanusiaan sudah digalakkan dan hasilnya mengurangi dampak sosial, hingga masyarakat yang berada di wilayah pinggiran dan bantaran sungai pun telah dijamah olehnya hanya untuk membantu meringankan beban sosial hingga ritus dan perayaan keagamaan pun hampir belangsung setiap momentum telah di lakukan.
” Negeri ini membutuhkan seorang tokoh panutan yang loyalitas, integritas, agamais, berbudi luhur dan menjadi suri teladan bagi masyarakat banyak,” ujar Ismail.