MANOKWARI,sorongraya.co– Komisi Saksi NasDem Wilayah (KSNW) Provinsi Papua Barat telah menyiapkan sejumlah strategi khusus untuk menghadapi dan mengawal penambahan jumlah DPT Kota Sorong sebanyak 16.687 pemilih yang ditetapkan dalam daftar pemilih tetap hasil perbaikan dua (DPT-HP2)
Salah satunya adalah mereka akan menggelar rapat kerja khusus (Rakersus) untuk membahas dan mengkaji penambahan jumlah pemilih di Kota Sorong yang dinilai signifikan
Sekretaris Komisi Saksi NasDem Wilayah (KSNW) Provinsi Papua Barat, Syamsudin Seknun,S.Sos.,S.H.,M.H mengatakan, diduga ada kejanggalan karena pada daftar pemilih tetap yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Kota Sorong sebesar 136.715 pemilih, terdiri dari jumlah laki-laki 69.787 orang dan Perempuan 66.928 orang tersebar di 654 TPS.
Namun setelah ada temuan nama ganda dari Bawaslu, kemudiaan dilakukan pencermatan oleh penyelenggaran pemilu tingkat Kabupaten/ Kota hingga kampung-kampaung maka DPT Hasil Perbaikan 1 Kota Sorong menjadi 135.864 pemilih terdiri dari Laki-laki 69.341 orang dan Perempuan 66.523 orang tersebar di 654 TPS.
Karena masih terjadi temuan sehingga pihak penyelenggara pemilu Kota Sorong kembali melakukan pencermatan namun kali jumlah DPT Hasil Perbaikan 2 mengalami kenaikan 156.551 pemilih diantaranya jumlah Laki-laki 78.108 dan Perempuan 74.443 tersebar di 660 TPS.
Dimana jumlah daftar pemilih tetap Kota Sorong bertambah 16.687 pemilih yang tersebar dalam 6 Tempat Pemungutan Suara (TPS)
“Saya melihat ada lompatan pemilih yang begitu besar mencapai 16.687 orang, kan hasil perbaikan kedua ini berdasarkan temuan Bawaslu RI terkait nama ganda, meninggal dan lainnya jadi seharusnya berkurang bukan bertambah, ini menurut kami NasDem ada kejanggalan” Kata Syamsudin saat menghubungi media ini melalui telpon celulernya, Kamis (15/11)
KPU dan Bawaslu Kota Sorong harus menjelaskan, apa dasar yang digunakan sehingga menetapkan penambahan 16.687 pemilih pada DPT-HP 2 itu, apakah coklis yang dilakukan oleh Pantarlih/ KPPS atau DP4 dari Dinas Dukcapil.
“Saya paham betul, bahwa peningkatan pemilih seperti ini bisa saja terjadi tetapi melalui mekanisme dan tahapan-tahapan yang sesuai dengan aturan, kita melihat tentang proses pemutahiran data di Kota Sorong perjalanannya sangat menimbulkan pertanyaan yang begitu mendalam” ungkap Syamsudin.
Partai NasDem melalui infrastruktur yang terlah disiapkan yaitu Komisi Saksi NasDem (KSN) melakukan kajian terhadap penambahan 16.687 pemilih, berarti asumsi bahwa ada TPS yang data pemilihnya itu dibawah angka 300 pemilih.
“Kami akan kroscek, penambahan TPS itu di Distrik mana, kekurangan sesuai merujuk pada DPT tahap pertama by name itu TPS-TPS mana saja yang jumlah pemilihnya itu dibawah 300 orang disitu kita bisa lihat penambahan di daerah mana” ujarnya.
Politisi muda ini meminta kepada KPU dan Bawaslu Papua Barat serta Kota Sorong untuk hati-hati lagi melihat kejanggalan ini karena angka 136.715 pemilih sudah akurat.