JAKARTA,sorongraya.co – Dengan jargon gerakan perubahan restorasi untuk Indonesia Maju, Partai NasDem kembali menyatakan komitmennya dan menunjukan konsistensinya merawat pancasila sebagai dasar Negara dalam rangka mempererat tali Persatuan Bangsa Indonesia.
“Misi yang paling utama untuk melakukan proses pendidikan politik yang berkelanjutan dari waktu ke waktu. Dari proses inilah NasDem wajib mengedepankan Nasional interes, kepentingan bangsa Indonesia lebih tinggi yaitu merawat Persatuan Indonesia, bukan kepentingan NasDem,” tegas Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh saat memberikan arahan dalam pembukaan kongres II NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11) malam.
Sontak pernyataan Surya Paloh disambut sorakan dan tepuk tangan dari ribuan kader restorasi yang hadir.
Paloh mengatakan, NasDem bukan tipe partai yang mengutamakan kepetingan dirinya sendiri, pada akhirnya menimbulkan kecuriagaan antara institusi politik dan akibatnya terjadi porakporanda anak bangsa.
Konseptor restotrasi itu kata dia, menginstruksi kepada semua kadernya di seluruh persada nusantara, bahwa pikiran atau gagasan untuk mengutamakan semangat persatuan tidak boleh berhenti dan dihentikan oleh siapa pun serta kepentingan apa pun.
Sebagai partai pengusung pemerintah, NasDem pertebal komitmennya agar Pemerintah Jokowi–Ma’aruf Amin lebih sukses, hebat memimpin bangsa lebih baik merawat persatuan Indonesia dalam bingkai NKRI.
Dia pub, berpesan kepada semua anak bangsa dalam Partai NasDem untuk selalu belajar rendah hati meski diterpa kecuriagaan.
“Kalau kita mau meraih kemenangan, mendapat kursi parlemen yang lebih tinggi lagi marilah saudara-saudaraku sekalian kita belajar rendah hati, meski diterpa kecurigaan dari pihak lain,” ajak Surya Paloh dalam pidatonya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anis Rasyid Baswedan menyebutkan bahwa kongres NasDem merupakan efek dari sumpah pemuda 91 tahun lalu pertama kali diikrarkan di negeri Batavia ini yaitu persatuan Indonesia.
“Saya yakin bahwa Partai NasDem adalah motor penjaga persatuan Indonesia dalam keberagaman perbedaan yang dipererat dengan satu bangsa, bahasa dan tumpah darah Indonesia,” tegas Anis Baswedan yang turut hadir dalam acara tersebut. [*/krs]