SORONG. sorongraya.co – Kota Ambon Provinsi Maluku Selasa, 31 Oktober 2017 pukul 18.50.53 WIB diguncang gempa tektonik. Hasil analisis update BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=6.0 terjadi dengan koordinat episenter pada 3,72 LS dan 127,89 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 32 km arah barat Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 46 km. Sebelumnya telah terjadi tiga gempabumi awal (foreshock) dengan M5,7 ( 18.31 WIB) , M5,6 (18.34 WIB) dan M4,4 (18.46 WIB).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi mengatakan dampak gempabumi yang dilaporkan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di daerah Ambon pada skala III SIG-BMKG (VVI MMI), Namlea II SIG-BMKG ( III MMI ), Saumlaki I SIG-BMKG ( II MMI ). Guncangan gempabumi ini dilaporkan menimbulkan kerusakan di beberapa tempat di Ambon.
“Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat aktivitas Sesar Naik Selatan Seram. Hal ini sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa seluruh gempa yang terjadi memiliki mekanisme sumber sesar naik (Thrust Fault),” tutu Riyadi melalui pres reales yang diterima sorongraya.co Selasa malam.
Hingga pukul 19.40 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima gempabumi susulan (aftershock) yaitu M5,2 (pukul18.59 WIB), M4,4 (pukul 17.05 WIB), M3,9 (pukul 19.23 WIB), M3,3 (pukul 19.27WIB), M3,9 (pukul 19.28 WIB) dan M 5,6 (pukul 19.37 WIB).
Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kota Kota Ambon dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Hasil pemodelan mennunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. [red]