JAKARTA, sorongraya.co – Ahmad Firdaus atau biasa dikenal dengan nama panggilan Daus Mini, Selasa 30 Juli 2018 mendatangi kantor Komnas Perlindungan Anak Indonesia di Jalan TB Simatupang Nomor 33 Jakarta Timur.
Kunjungannya itu untuk mengajak Komnas Perlindungan Anak Indonesia memerangi siaran dan aplikasi live streaming yang banyak menyuguhkan tayangan atau berita-berita pornografi khususnya anak-anak.
Berdasarkan keterangan Pers yang diterima sorongraya.co dari Komnas Perlindungan Anak Indonesia bahwa Daus mengaku jika di sosial media atau secara khusus pada aplikasi aplikasi live streaming saat ini banyak menyuguhkan konten negatif yang mengandung dan bersifat pornografi.
Hal ini menurutnya sangat membahayakan penggunanya apalagi banyak ditemukan adalah anak-anak yang masih dibawah umur.
“Kerjasama Komunitas Live Positif Indonesia dengan KPAI sangat penting, diharapkan dapat melakukan upaya-upaya strategis guna mengingatkan para netizen maupun Industri Reality House untuk tidak melakukan siaran-siaran yang menjurus kepada pornografi dan mengeksploitasi anak sekaligus mendorong agar pihak berwenang dapat melakukan penindakan,” tutur Daus.
Sementara, Arist Merdeka Sirait selaku ketua KPAI menyambut baik gagasan dan ajakan kerjasama ini. Menurutnya siaran atau konten pornografi saat ini telah merajalela dan sangat mudah diakses oleh anak-anak dan telah pula menjadi candu dan ketergantungan bagi anak-anak.
“Untuk kepentingan melindungi anak dari dampak negatif siaran-siaran maupun Live Streaming yang mengandung konten pornografi, Komnas Perlindungan Anak sebagai lembaga peduli anak di Indonesia sangat mendukung kerjasama ini,” tutur Aris kepada sorongraya.co.
Arist berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama antara KPA Indonesia dan Komunitas Life Positif Indonesia segera membuat kesepakatan kerjasama (MoU) untuk membagi peran dan menyusun program nyata, cerdas, menarik dan cepat.
Pada kesempatan itu Arist Merdeka Sirait berpesan kepada Daus Mini dan komunitas selebritisnya untuk segera membangun komunitas selebrities yang peduli anak serta anti terhadap kekerasan dan pornografi. [red]
