SORONG, sorongraya.co – Tim Sadar Hukum Kelurahan Malawai, yang resmi dibentuk pada 3 Februari 2025, kini siap mengatasi berbagai isu hukum adat dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayahnya.
Hal ini disampaikan usai kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penguatan Lembaga Adat dengan Studi Kasus Masyarakat Adat Malamoi,” yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) pada Jumat (22/03/2025) di Aula Rektorat UMS.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Lurah Malawai, Rein Ario Howay, menjelaskan bahwa dirinya hadir sebagai pembina Tim Sadar Hukum Kelurahan Malawai untuk memberikan materi mengenai temuan-temuan lapangan terkait keberadaan Lembaga Masyarakat Adat (LMA). Ia menegaskan bahwa timnya telah terlibat dalam penyelesaian kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum adat, serta berperan aktif dalam mencegah potensi konflik sosial.
“Tujuan kami hari ini adalah untuk menyampaikan pandangan dan fakta-fakta yang kami temui di lapangan. Ini merupakan bagian dari evaluasi yang kami lakukan di Tim Sadar Hukum Malawei, agar ke depan kami bisa lebih siap dalam mengantisipasi potensi konflik dan masalah hukum adat yang mungkin terjadi,” ungkap Rein Ario.
Rein Ario juga berharap, dengan adanya tim Sadar Hukum ini, hal-hal yang berhubungan dengan adat dapat dikelola dengan baik, tidak hanya di Kelurahan Malawei, tetapi juga di seluruh wilayah Kota Sorong. Hal ini dinilai penting karena masalah adat merupakan isu yang relevan di banyak daerah.
Tim Sadar Hukum ini dibentuk untuk mengatasi berbagai persoalan di masyarakat, terutama terkait dengan ketertiban dan penegakan hukum di tingkat kelurahan. Sejak pembentukannya, juga telah berupaya meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya mematuhi aturan hukum. Salah satu contohnya adalah pengelolaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kelurahan Malawei yang sebelumnya sangat tidak teratur.
“Sebagai contoh, masalah PKL di Kota Sorong sudah sangat liar, namun di Kelurahan Malawai kami sudah mulai menertibkan satu per satu. Dengan kehadiran tim ini, meskipun dampaknya masih terbatas, kami yakin jika semua kelurahan di Kota Sorong menerapkan hal yang sama, dampaknya bisa sangat besar bagi kota ini,” tambah Rein Ario.l
