Mama-mama Papua saat menggelar hasil kerajinannya di Pemeran ICBE 2018 dibawah pohon dan beralaskan lantai. (Foto: Kris Tanjung)
Metro

Stand Pameran Untuk Mama Papua Kurang, MRPB Sesalkan Panitia ICBE 2018

Bagikan ini:

MANOKWARI, sorongraya.co- Majelis Rakyat Papua (MRP) PB Sesalkan kinerja Panitia Pameran International Conference on Biodiversity Ecotourism and Creative Economy (ICBE) 2018 yang kurang menyediakan stand untuk mama-mama papua.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua MRPB, Maxsi Nelson Ahoren yang menyayangkan masih adanya pengrajin mama-mama papua yang tidak terakomodir dalam stand pameran tersebut. Dimana para pengrajin mama-mama papua hanya menampilkan karyanya beralaskan lantai di luar dari stand.

“Jika ini benar terjadi, tentu kita sesalkan kinerja panitia (ICBE) khusus bertanggung jawab terkait stand” kata Maxsi yang ditemui di kantor gubernur, Rabu pagi 10 Oktober 2018.

Menurutnya sejak awal hal tersebut perlu diantisipasi oleh panitia. Jika ingin mengangkat dan menampilkan potensi budaya daerah di Papua Barat sangat banyak yang belum tunjukkan. Terkait budaya dan kerajinan masyarakat lokal.

“Kalau sampai terjadi demikian, ini menjadi catatan kurang baik bagi kami. Bagaimana mau mengangkat harkat dan martabat orang asli papua jika kenyataannya seperti yang disampaikan tadi,” ucapnya.

Lanjutnya sebagaimana tujuan ICBE ini yaitu membicarakan dan menampilkan tentang keanekaragaman hayati ekowisata dan ekonomi kreatif di tanah papua.

“Justru mereka (Pengrajin mama papua) yang harus diprioritaskan mendapat bagian penting dalam kegiatan ini. Jangan sampai panitia dicap tidak profesional atau kurang baik terkait,” cetus Maxsi.

Sementara itu Ketua Panitia ICBE, Prof Dr Charlie D Heatubun yang dimintai tanggapan terkait hal ini mengatakan sejak awal pihaknya telah melakukan pembagian tugas sesuai jenis kegiatan selama ICBE berlangsung.

Meski demikian ia mengakui masih terdapat beberapa yang kurang maksimal khususnya dalam penyediaan stand pameran.

“Memang dari awal kita sudah bagi tugas dan berupaya semua terakomodir. Tapi kita harus akui mungkin kurangnya koordinasi sehingga berjalan maksimal, yang kami inginkan sebenarnya lebih dari itu,” terangnya.

Ia menyebutkan dari dana sekitar Rp 11 miliar diperuntukkan untuk kegiatan ICBE ini. Pemprov Papua Barat hanya menghibahkan Rp 6 miliar.  Dari itu, panitia menyisihkan sekitar Rp 40 juta untuk setiap stand dari total 25 stand yang tersedia. Namun pada prinsipnya tidak ada batasan bagi pengrajin mama-mama papua untuk menampilkan karyanya.

“Kalau saya sendiri lebih fokus mengawal konferensi ini berjalan baik. Untuk stand ada bagiannya masing-masing sehingga semua bisa terlaksana sesuai harapan,” jelasnya.

Pantauan langsung sorongraya.co pengrajin mama-mama papua menampilkan hasil karyanya dibawah pohon dan beralaskan lantai. [krs]


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.