SORONG, sorongraya.co – Kepala Perwakilan SKK Migas Papua Maluku (PAMALU), A. Rinto Pudyantoro membantah isu mengenai pendaftaran di Proyek Tangguh Train 3 dengan memungut biaya alias dibayar.
“Anggapan ini tidak benar. Tidak ada pungutan biaya untuk mendaftar di Proyek Tangguh Train 3 dan pendaftarannya dilaksanakan melalui Dinas Tenaga Kerja,” tegas Rinto dalam press release yang diterima sorongraya.co belum lama ini Kamis, 28 Juni 2018.
Menurutnya masyarakat butuh pemahaman yang baik agar terhindar dari kesalahpahaman, termasuk anggapan bahwa untuk bekerja di Proyek Tangguh Train 3 ada pungutan biaya dan pendaftarannya harus melalui SKK Migas.
Sesuai dengan prinsip-prinsip perekrutan proyek Tangguh Train 3 yang telah disetujui pemerintah, bahwa proses rekrutmen di tingkat kabupaten hanya dilakukan melalui Dinas Tenaga Kerja setempat.
Rinto berharap dukungan penuh dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) baik di tingkat Kabupaten, Kota maupun Provinsi dalam menjalankan proses perekrutan ketenaga kerjaan.
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat asli Papua sesuai dengan prioritas yang telah diatur di dalam UU Nomor 21 tahun 2001 mengenai Otonomi Khusus dan AMDAL proyek Tangguh Train 3 dapat terus menikmati manfaat dari kehadiran industri migas di Papua Barat.
Komunikasi mengenai proses rekrutmen tersebut akan terus dilakukan agar masyarakat dapat memahami bahwa prosedur rekrutmen dijalankan sesuai dengan aturan.
Perlu diketahui bahwa pekerjaan konstruksi untuk proyek Tangguh Train 3 telah dimulai sejak bulan April tahun 2017. Proyek strategis nasional hulu migas ini diharapkan dapat selesai sesuai waktu yang ditargetkan.
“SKK Migas adalah kepanjangan tangan dari Pemerintah Pusat, yang telah diberikan mandat untuk memastikan agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu. Salah satu aspek terpenting dalam proyek ini adalah keterlibatan masyarakat asli Papua sebagai tenaga kerja” pungkasnya.
Dalam kesempatan temu media di Manokwari pada tanggal 23 Februari 2018 lalu, Dinas Tenaga Kerja provinsi Papua Barat menyampaikan bahwa terdapat sekitar 3.000 kesempatan kerja bagi masyarakat asli Papua selama masa konstruksi Tangguh Train 3.
Masih banyak kesempatan bagi masyarakat asli Papua untuk dapat bekerja di proyek Tangguh Train 3.
“Saat ini lebih dari 1.000 orang asli Papua yang berasal dari kampung-kampung sekitar Tangguh LNG, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak telah dipekerjakan untuk proyek Tangguh Train 3,” tambahnya. [moh]