SAUSAPOR, sorongraya.co – Pemerintah Kabupaten Tambrauw berencana membuat museum sebagai penyimpanan benda-benda peninggalan hasil Perang Dunia II yang terjadi sejak 1939-1945 hingga sampai saat ini masih utuh.
Benda-benda tersebut berupa tank para sekutu berada yang berada di Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw serta sejumlah kawasan lainnya.
Wakil Bupati Kabupaten Tambrauw, Mesak Metusala Yekwam menunjukkan komitmennya untuk membuat museum megah guna menyimpan benda-benda tersebut.
“Kemarin saya berkunjung ke sana (Distrik Bikar) dan melihat alat-alatnya masih ada dan dalam waktu dekat kontraktor sudah mulai membuka akses jalan untuk masuk ke tempat alat-alat itu disimpan,” kata Mesak kepada sorongraya.co di ruang kerjanya. Jumat 13 Juli 2018.
Selain pembangunan museum, Pemda Tambrauw juga telah menyiapkan lokasi untuk membangun tempat penginapan sebanyak 10 unit bagi para wisatawan yang akan berkunjung.
“Dengan begitu akan memberi manfaat dan menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tambrauw. Saya berharap kepada semua pihak untuk mendukung komitmen ini sehingga nantinya terealisasi dengan baik,” ujar mesak.
Seperti yang dikutip dari Tempo.co Dalam rekaman film dokumenter berjudul Invansion of Sansapor produksi Amerika Serikat, Jenderal Douglas MacArthur pernah mendarat di beberapa tempat. Salah satu yang diceritakan dalam film tersebut ialah kota pelabuhan lama Papua Barat. Kota lama itu bernama Sausapor, yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Tambrauw.
Melalui rekaman yang diunggah WW II Public Domain, MacArthur bersama resimen tim tempurnya mendaratkan tank-tank artileri dan amfibi di sana. Jejak peninggalan mobil baja marsekal lapangan Amerika Serikat dari Angkatan Darat Filipina ini konon masih utuh di hutan sekitar Sausapor. [tri]
Editor : Mohan