SORONG, sorongraya.co – Majelis Rakyat Papua Barat Daya mendukung penuh program Makanan Bergizi Gratis atau MBG yang dicanangkan oleh Pemerintah. Program ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui gizi yang baik bagi anak sekolah.
Ketua Majelis Rakyat Papua Barat Daya, Afons Kambu mengatakan MBG sendiri merupakan program positif yang harus didukung oleh seluruh masyarakat di Papua Barat Daya.
Untuk mempercepat terlaksananya MBG, Ia menyarankan agar pemerintah menyiapkan regulasi tentang apa saja yang perlu dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun masyarakat adat atau NGO.
Disamping itu kata Alfons pemerintah perlu menyiapkan pangan local dengan cara Gerakan Aksi Menanam. Jika hal ini tidak disiapkan dengan baik maka akan mempengaruhi kenaikan harga barang di pasar.
“Pangan local sendiri harus ada subsidi dari pemerintah dengan cara Gerakan Aksi Menanam, baik nelayan maupun darat. Jika program MBG berjalan merata di seluruh daerah, khususnya di Papua Barat Daya, maka tentu akan mempengaruhi pasar, baik itu telur ayam, ikan maupun sayur,” kata Alfons Kambu kepada sorongraya.co.
Tak hanya satuan TNI, menurutnya Program MBG harus melibatkan seluruh komponen masyarakat adat maupun tokoh agama, dengan begitu akan menepis isu-isu hoax mengenai program MBG di kalangan masyarakat.
Dengan melakukan program ini maka dipastikan setiap anak akan menikmati makanan bergizi setiap hari.
“Misalkan gini, ada dua orang anak yang satunya datang dari keluarga sederhana, pagi tidak minum susu atau teh, akan tetapi pada saat jam yang sama, maka mereka akan memakan makanan bergizi yang sama. Mereka sama-sama menikmati makanan bergizi,” ujarnya.
Tujuan Program MBG adalah untuk Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan, Mendorong pertumbuhan ekonomi serta Mewujudkan generasi emas Indonesia pada 2045.
Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam acara HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Sabtu 15 Februari 2025 lalu mengaku optimis Program MBG akan menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Dia berharap pada akhir Juli 2025 minimal sebanyak 6 juta anak sudah bisa menikmati MBG.
