SORONG, sorongraya.co – Direktur Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Papua Optimis, Yosep Tititrlolobi menyoroti mantan Bupati Sorong Selatan inisial OI yang diduga masih berstatus tersangka atas dugaan kasus korupsi pengadaan Kapal LCT Sorsel Indah, kini menjabat sebagai Anggota BP3OKP Papua Barat Daya.
BP3OKP merupakan singkatan dari Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, berfungsi memastikan seluruh program yang dirancang Pemerintah pusat, dan daerah terukur dan berorientasi pada hasil nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat di Papua
Kata Yosep, Pemerintah Pusat harus lebih jelih dalam menempatkan seseorang menduduki jabatan strategis, mengingat Papua Barat Daya adalah provinsi yang baru sehingga tidak asal memberikan jabatan kepada seseorang.
“Beliau (OI-red) itukan tersangka kasus pengadaan Kapal LCT Sorsel Indah beberapa tahun lalu, saat itu masih menjabat sebagai Bupati Sorong Selatan. Beliau ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Papua Barat namun setelah kasus berjalan, tiba-tiba ditarik ke Mabes Polri dan hilang sampai saat ini,” ucap Yosep kepada redaksi sorongraya.co. Sabtu, 19 April 2025.
Dari hasil audit Ahli BPKP Provinsi Papua Barat tahun 2017 lalu telah terjadi kerugian Negara dari kegiatan pengadaan kapal kargo tersebut, sebesar Rp 1.204.351.818.18.
Anggaran senilai satu milyar itu kata Yosep jika dipergunakan untuk Program Pendidikan dan Kesehatan, paling tidak masyarakat dapat menikmati pendidikan maupun pelayanan kesehatan secara gratis, khususnya di Sorong Selatan.
Baca: 1.204 Personel Polri Amankan Ibadah Jumat Agung dan Paskah
Yosep menyarankan agar Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk menggantikan posisi OI dengan pejabat lainya yang tidak bersentuhan dengan kasus korupsi. “Emangnya di Indonesia lebih khusus di Papua ini sudah tidak ada orang lagi k,” ucapnya.
Nasib Kapal LCT Sorsel Indah kini menjadi Puing Besi Tua
Pasca ditariknya kasus dugaan korupsi Pengadaan Kapal LCT Sorsel Indah yang melibatkan mantan Bupati Sorong Selatan OI ke Mabes Polri, kini kapal tersebut pun hilang dan menjadi incaran sejumlah pengusaha besi tua.
Kabar terakhir yang dihimpun Redaksi sorongraya.co kapal dengan harga milyaran rupiah itu telah dipotong-potong untuk dijual sejumlah oknum pengusaha. Awalnya, kapal ini dititipkan di Pelabuhan Usaha Mina. Namun, akibat cuaca buruk pada tahun 2023, kapal tersebut hanyut dan diselamatkan oleh pihak Syahbandar Kolam Bandar Pelabuhan Perikanan Sorong. Setelah itu, kapal dilabuhkan kembali di kolam bandara.
Dikutip dari iNewssorongraya.id, pada Januari 2025 kapal tersebut tiba-tiba menghilang. “Kapal itu ditarik dari lokasi terakhir oleh sejumlah oknum aparat, tetapi tidak diketahui alasan penarikan kapal tersebut,” ungkap salah seorang sumber, Jumat 28 Februari 2025.
Tim media kemudian melakukan investigasi untuk menelusuri keberadaan kapal tersebut. Dari hasil pencarian kapal ditemukan di sebuah lokasi pantai milik seorang warga berinisial MK, yang lokasinya tak jauh dari markas TNI [Bekang TNI AD].
Saat ditemukan kondisi kapal sudah dalam keadaan nyaris habis karena beberapa bagiannya telah dipotong. Tidak jauh dari lokasi juga ditemukan sejumlah peralatan yang dijadikan sebagai alat potong dan sejumlah tabung oksigen.
Seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pemotongan kapal tersebut sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu dan rencananya kapal akan dijual sebagai besi tua. “Ini sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu dan katanya untuk diperdagangkan sebagai besi tua,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur PBD Hadiri HUT ke-23 GPI Jalan Suci di Maybrat
Hingga berita ini ditayangkan Redaksi sorongraya.co belum mendapatkan keterangan resmi dari mantan Bupati Kabupaten Sorong Selatan inisial OI.