SORONG, sorongraya.co – SKK Migas bersama KKKS Pertamina EP Papua Field (PEP Papua), yang merupakan bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream, memperingati Hari Mangrove Sedunia 2025 dengan aksi penanaman mangrove dan bersih pantai (Coastal Clean Up) di pesisir Pulau Soop, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (15/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan melestarikan ekosistem pesisir sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama di kawasan pantai yang rentan abrasi. Sebanyak 200 bibit disiapkan, terdiri dari 100 bibit mangrove yang ditanam di pesisir dan 100 bibit lainnya berupa pinang (50) serta cempedak (50) yang diserahkan kepada warga untuk ditanam di halaman rumah.
Usai penanaman, kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih pantai. Sampah yang terkumpul dipilah berdasarkan jenisnya, dengan hasil enam kantong sampah organik dan 17 kantong sampah anorganik.
Sejumlah instansi hadir dalam kegiatan ini, antara lain Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Papua Barat Daya, Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Papua, BBKSDA Papua Barat, DLH Kota Sorong, DLH Kabupaten Sorong, SKK Migas Pamalu, KKKS Pertamina EP Papua Field, RH Petrogas, Distrik Sorong Kepulauan, Yayasan Kasuari, serta masyarakat Pulau Soop.
General Manager Zona 14 Pertamina EP, Dadang Soewargono, dalam sambutannya mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian pesisir melalui penanaman mangrove dan aksi bersih pantai.
“Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan dan sejalan dengan program pemerintah,” ujarnya.
Dadang menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) bidang lingkungan. Selain penanaman pohon, PEP Papua juga menjalankan konservasi terumbu karang berbasis pemberdayaan masyarakat sejak 2022. Hingga kini, sekitar 1.894 fragmen terumbu karang telah direhabilitasi di Pulau Soop dengan tingkat keberhasilan mencapai 88 persen.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu), yang diwakili Koordinator Forkom Otniel L. Wafom, menegaskan bahwa kegiatan Mangrove Day & Coastal Clean Up merupakan wujud komitmen industri hulu migas dalam menjaga lingkungan.
“Penanaman mangrove penting untuk menjaga ekosistem pesisir dari dampak perubahan iklim sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca. Kontribusi ini sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance),” kata Otniel.
Ia menambahkan, sinergi antara SKK Migas, KKKS, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci menciptakan keberlanjutan lingkungan (SDGs) bagi generasi mendatang. “Mari jadikan kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum memperkuat komitmen menjaga lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya, Retno Widitastuti, menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap aksi serupa dapat diperluas ke pulau-pulau lainnya.
“Harapannya kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh Pertamina EP Papua Field, tetapi juga perusahaan lain. Karena pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan akan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Retno.