SORONG,sorongraya.co – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Kebakaran dan Penyelamatan, Penanggulangan Bencana, serta Satpol PP (DKP2B & Satpol PP) secara resmi meluncurkan Sistem Informasi dan Aplikasi Bencana (SIMACE) sebagai inovasi baru dalam penanganan bencana.
Acara peresmian ini dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Jhoni Way, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Papua Barat Daya, Jhosua R. Homer.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Jhoni Way yang mewakili Penjabat Gubernur PBD dalam sambutannya, menyatakan bahwa Indonesia, termasuk Papua Barat Daya, memiliki kondisi geografis, geologis, dan demografis yang rentan terhadap bencana alam, non-alam, maupun akibat faktor manusia.
“Aplikasi SIMACE hadir sebagai upaya meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan koordinasi dalam penanggulangan bencana. Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi risiko bencana serta memberikan edukasi kepada masyarakat,” ungkapnya.
SIMACE dirancang untuk menjadi media informasi kebencanaan yang efektif dan efisien. Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat melaporkan potensi ancaman atau kejadian bencana secara real-time, sehingga pemerintah dan dinas terkait dapat merespons lebih cepat.
Melalui peluncuran SIMACE, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berharap aplikasi ini dapat menjadi solusi inovatif dalam upaya pengurangan risiko bencana dan peningkatan koordinasi penanganan.
“Kami mengapresiasi kerja keras DKP2B & Satpol PP atas pencapaian ini. Semoga SIMACE memberikan manfaat besar bagi masyarakat Papua Barat Daya,” Pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Jhosua R. Homer, menjelaskan bahwa paradigma penanggulangan bencana kini telah bergeser dari pendekatan responsif menjadi preventif.
“Kita tidak hanya berfokus pada tanggap darurat, tetapi juga pada pencegahan dan mitigasi risiko melalui kolaborasi pentaheliks antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya penguatan informasi dan kesadaran masyarakat. “Keterbatasan informasi sering kali memperburuk dampak bencana. Dengan SIMACE, masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana melalui akses informasi yang lebih mudah dan cepat,” tambah Jhosua.
Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur unggulan seperti Pelaporan Real-Time, Peta Risiko Bencana, Edukasi dan Sosialisasi dan Notifikasi Darurat
Nama SIMACE sendiri diambil dari istilah khas Papua yang berarti “istri” atau “mama,” yang mencerminkan makna kedekatan dan perlindungan.
Aplikasi SIMACE kini dapat diakses oleh masyarakat, diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan daerah yang lebih tangguh menghadapi bencana.