SORONG,sorongraya.co- Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Puskesmas Remu menggelar vaksinasi massal di terminal angkutan umum. Remu, Kamis pagi (12/08/2021). Ratusan warga, termasuk anak-anak usia 12 hingga 18 tahun terlihat antusias antre untuk mendapatkan vaksin tahap pertama.
Kebanyakan dari warga yang antre adalah orang asli Papua. Mereka datang lalu mendaftar, menjalani pemeriksaan tubuh lalu menerima vaksin dan selanjutnya mengambil surat vaksin.
Salah satu warga yang antre vaksin tahap pertama, Rudy Segetmena mengakui tidak merasakan efek apapun usai di vaksin. Justru dia merasa kekebalan tubuhnya semakin meningkat.
Rudy pun mengajak masyarakat asli Papua untuk tidak memercayai hoax yang beredar tentang vaksin. Segera datangi posko-posko kesehatan untuk mendapatkan vaksin, agar tubuh mampu bertahan/ jika terjangkit virus korona.
“ Memang ada informasi bahwa baru pertama vaksin ini pasti pikir karena ada beberapa kasus yang terjadi tapi kami percaya dengan adanya vaksin ini luar biasa. Saya sudah bisa rasa daya tahan tubuh saya bisa kuat supaya mencegah dari virus korona ini,” ujar Rudy.
Rudy pun mengajak semua orang Papua yang tinggal di Kota Sorong, segera datang ke posko-posko vaksin. Karena ini sangat penting untuk mencegah virus korona menyerang kita.
Sementara itu, berdasarkan data yang disampaikan Wakil Ketua Satga Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sorong, Jeni Isir menyebut, sekitar 43.000 lebih warga yang sudah mendapat vaksin dosis pertama dan sekitar 20.000 lebih sudah menerima dosis kedua.
Jadi , baru sekitar 21% yang mendapatkan vaksin dari target 70% penduduk di kabupaten/kota,” ungkapnya.
Diakuinya, satgas percepatan penanganan covid-19 kota Sorong bahwa masih banyak masyarakat yang percaya berita bohong atau hoax/ tentang vaksinasi covid-19. Namun, beberapa hari terakhir inj antusias warga asli Papua untuk ikut vaksin semakin meningkat.
Sayangnya, masyarakat yang antusias mengikuti vaksinasi massal ini tidak menerapkan protokol kesehatan. Begiru pun saat mengantre untuk memperoleh sertifikat vaksin, warga tetap tidak menjaga jarak, meski telah diperingatkan oleh bhabinkamtibmas, yang menjaga keamanan di lokasi vaksinasi.