MANOKWARI, sorongraya.co – Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Cristian Warinussy memprotes aksi yang dilakukan oleh sejumlah anggota Brimob yang menduduki kantor LP3BH Manokwari pada Selasa siang 10 Desember 2019.
Menurut Yan, kehadiran Brimob BKO Polda Maluku dibawah komando Kapolda Papua Barat dan Kapolres Manokwari di kantornya itu membuat perhatian sehingga menimbulkan pertanyaan masyarakat setempat.
“Ini sempat menarik perhatian warga di Manokwari serta menimbulkan rasa takut dan kuatir pada staf LP3BH Manokwari, terutama meresahkan para pekerja HAM di Tanah Papua, Indonesia dan dunia internasional,” tegas Yan kepada sorongraya.co. Rabu 11 Desember 2019.
Yan menuturkan, kedatangan sejumlah anggota Brimob tersebut menyusul informasi bahwa akan dilakukan aksi demo memperingati hari HAM se Dunia pada tanggal 10 Desember 2019. Padahal pihaknya tidak pernah merencanakan aksi tesebut.
Terkait hal tersebut, Putra Papua yang pernah memenangkan Penghargaan Internasional di bidang HAM “John Humphrey Freedom Award” tahun 2005 di Canada ini membantah alasan itu. Menurutnya LP3BH tidak pernah menerima pemberitahuan lisan maupun tertulis sebelumnya tentang rencana aksi dimaksud.
Dirinya memandang kehadiran anggota Brimob di kantor LP3BH jelas-jelas merupakan suatu bentuk intimidasi fisik dan teror terhadap pekerja Pembela HAM di Manokwari.
“Kami sama sekali tidak menerima pemberitahuan apapun sebelumnya dari polisi atau brimob tentang rencana pengamanan tersebut. Ini juga sangat mencoreng Peringatan Hari HAM Internasional yang sangat dihormati negara dan dunia,” ujar Yan.
“Menurut informasi dari staf saya, mereka (Brimob) telah ada di kantor LP3BH sejak jam 06:00 wit dengan alasan menjaga keamanan kawasan Jalan Gunung Salju. Apakah tidak ada tempat lain,” tanya Yan kembali. [sr]