SORONG, sorongraya.co – Ketegasan Pemerintah Kota Sorong melalui Satgas Covid-19 dengan menutup sementara Tempat Hiburan Malam (MLM) maupun Lokalisasi Malanu membuat sejumlah Pekerja Seks Komesial (PSK) menjual “esek-esek” secara online.
Sebut saja Ani (bukan nama sebenarnya) mengaku bahwa penutupan lokalisasi malanu guna mencegah kerumunan orang untuk berkumpul, membuat Dirinya beserta beberapa rekannya bingung untuk mencari nafkah, apalagi menjual ‘tubuh’ merupakan pekerjaan hari-hari mereka.
Ani mengaku terpaksa melakukan dagangan secara online agar tidak diketahui oleh orang lain. Menurutnya dagangan secara online lebih praktis dan efisien ketimbang ketemu langsung dengan pelanggan.
“Kita bingung harus bagaimana, tempat (lokalisasi) ditutup, tidak ada pengunjung yang datang, sementara kita harus mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari belum lagi untuk kiriman ke kampung,” tutur Ani kepada sorongraya.co. Minggu 29 Maret 2020.
![Spanduk Penutupan Lokalisasi Malanu. [foto: trisnah-sr]](https://sorongraya.co/wp-content/uploads/2020/03/Spanduk-Penutupan-Lokalisasi-Malanu..jpg)
Meski demikian Ani memberikan apresiasi kepada pemerintah kota sorong untuk terus melakukan pencegahan penularan virus corona.
Senada disampaikan Cece (nama samaran). Sejak penutupan sementara lokalisasi malanu tak ada satu pria hidung belang pun yang berkunjung, sehingga pendapatan mereka akhirnya menurun.
“Kalau tidak ditutup hampir setiap hari ada uang yang kami dapat, uangnya kami simpan untuk keperluan,” tutur Cece sembari berharap agar virus corona segera berakhir sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
Ketua RT 02 Lokalisasi Malanu, Sadikun membenarkan jika ada sejumlah PSK yang menjual esek-esek dengan cara online. Menurutnya hal tersebut sah-sah saja, sebab untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Kata Sadikun, sebelumnya sudah ada arahan jika menjual esek-esek secara online harus memerlukan perlengkapan agar terhindar dari wabah corona.
“Kami sudah memberikan sosialisasi dan juga harus menyiapkan perlengkapan sebelum keluar rumah, dan himbauan juga dari Satgas jika tidak terlalu penting jangan dulu keluar,” tutur Sadikun. [tri]
Editor: Junaedi