SORONG. sorongraya.co – Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang terampil dan bersertifikat di bidang kontruksi, Kementrian Pekerjaan Umum (PU) jalan nasional XVII Papua Barat bersama Balai Kontruksi Papua-Maluku menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengerasan jalan terintegrasi untuk pengguna dan penyedia jasa kontruksi.
Dari 65 peserta bimtek itu terdiri dari tenaga konsultan, pegawai negeri sipil (PNS) dan penyedia jasa kontruksi. Mereka mengaku puas setelah memperoleh ilmu teori dan praktek lapangan dari sejumlah pengajar spesifik ahli di bidang kontruksi jalan.
“Ilmu yang kami peroleh sangat berguna bagi pekerjaan kami nantinya di lapangan, apalagi ilmu tersebut kami peroleh dari pihak-pihak yang sangat berkompeten dan spesfik di bidang kontruksi jalan seperti salah satu contohnya yang telah di sampaikan profesor Yamin saat memberikan bimbingan teknis kepada kami, “kata Yunita salah satu peserta Bimtek saat mengikuti teori praktek pekerjaan jalan Nasional Sorong-Mega. Sabtu, 04 November 2017.
Senada disampaikan salah satu peserta lainnya, Saut Maruli Hutagaul yeng menjabat sebagai Pengawas konstruksi jalan menuju pabrik sagu di Teminabuan mengatakan, setelah kegiatan Bimtek selama tiga hari diharapkan kualitas produk konstruksi yang dikerjakan penyedia jasa kontruksi akan lebih baik dari yang sebelumnya. Menurutnya selama ini belum mencapai hasil yang diharapkan.
Sementara Kasubid Binamarga Kementrian Kementrian PU Pusat, Sadaarih Ginting yang didampingi Kepala Balai PU jalan nasional XVII Profinsi Papua Barat, Yohanes Tulak, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura, Damaris Paruntung, dan sejumlah narasumber lainya mengaku bersukur karena kegiatan bimtek yang dilaksanakan selama tiga hari dapat terlaksana dengan baik.
“Di harapkan dapat terintegrasi bagi percepatan pembangunan jalan trans Nasional Papua Barat sesuai mutu kontruksi seperti yang di harapakan semua pihak,” tuturnya.
Perlu di ketahui sebelumnya beberapa waktu lalu di hadapan ribuan tenaga kerja kontruksi lokal presiden RI Ir. Joko Widodo menyampaikan bahwa dari total Rp 7 juta pekerja kontruksi yang bekerja di swasta maupun pemerintah hanya terdapat sembilan persen yang telah memiliki sertifikasi, tentunya jumlah tersebut masih sangat jauh dari harapan guna menunjang percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. [dim]