TEMINABUAN,sorongraya.co – Sebanyak 17 film dokumenter siap meramaikan Festival Film Papua (FFP) III di Kota Sorong.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Panitia FPP III dan Kordinator Wilayah Papuan Voices Sorong Raya, Agus Kalau saat ditemui media ini, di Gedung Keik LMA Malamoi, Minggu (25 /07).
Agus menjelaskan, hingga batas waktu penutupan pendaftaran peserta 20 Juli lalu, pihaknya telah menerima 17 karya film dokumenter.
“Kami dari panitia FPP III telah menerima 17 film dokumenter yang berasal dari Kabupaten Keerom, Asmat, Jayawijaya, Merauke, Timika Kota Jayapura di Provinsi Papua dan Kabupaten Sorong dan Raja Ampat,” Provinsi Papua Barat,” ujarnya.
Kata Agus Kalalu bahwa hal ini menunjukan semangat filmmaker muda di Tanah Papua begitu antusias mengikuti ajang bergengsi ini yakni kompetisi film dokumenter FFP III. Karena memang FFP III bukan sebatas hanya nonton bersama dan diskusi seperti pada umumnya festival film di tempat lain namun memiliki nilai yakni kompetisi film dokumenter.
“Kompentisi film dokumenter sebagai wadah bagi kreativitas filmmaker muda untuk dapat dinilai hasil karya mereka. Dan bukan soal menang dan kalah tpi soal adanya kreativitas dalam bentuk film dokumenter yang akan dicatat oleh sejarah film dokumenter di Tanah Papua dalam masa yang akan datang,” terang Agus Kalalu.
Sementara Max Binur selaku Wakil Ketua Panitia FFP III menambahkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi para filmmaker yang telah mengirimkan karya mereka kepada panitia.
“Saya berterima kasih buat semua filmmaker yang telah mengirimkan karyanya. Membuat film dokumenter memang butuh keseriusan. Dan 17 film dokumenter yang kami terima , menunjukan ada filmmaker Papua yang peduli dengan isu-isu perempuan, lingkungan dan budaya,” ucap Max Binur.
Max Binur menambahkan bahwa proses selanjutnya dari 17 film dokumenter akan dinilai oleh empat orang dewan juri yakni, Wensilaus Fatubun, Arul Prakash, Lisabonat dan Melanie Kirihio. Keempat dewan juri ini, akan menilai menuju 10 besar. Puncak acara pada, 09 Agustus 2019 dan pengumuman pemenang sekaligus penutupan FPP III, di Kota Sorong.
Dirinya berharap, festival yang akan datang akan lebih banyak lagi filmmaker muda Papua yang berpartisipasi. Sehingga semakin menambah khasanah film dokumenter yang diproduksi di Tanah Papua .
Kegiatan FFP III di selenggarakan oleh Papuan Voices. Papuan Voices adalah komunitas film yang terbentuk pada Tahun 2011. Berawal dari program pelatihan produksi dokumenter yang dibuat oleh EngageMedia yang bekerja sama dengan SKPKC Fransiskan Papua, SKP Keuskupan Agung Merauke dan JPIC MSC di Merauke.
Para peserta pelatihan lalu menyatukan diri dalam wadah Komunitas film bernama Papuan Voices. Dan FFP merupakan agenda tahunan Papuan Voices. [ferd/krs].