SORONG,sorongraya.co- Kepala Kepolisian Resor Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen menegaskan, terjadi tren peningkatan dalam penyelesaian kasus (crime clereance) di tahun 2022 sebanyak 1.218 kasus.
” Jumlah ini naik 300 kasus atau 24 persen dari tahun 2021, dimana penyelesaian kasus (crime cleareance) berada di angka 918 kasus,” ujarnya saat menyampaikan rilis akhir tahun di Mapolres Sorong Kota, Sabtu, 31 Desember 2022.
Kapolres menambahkan, penyelesaian kasus si tahun 2021 belum bisa silakukan secara maksimal mengingat Polres Sorong Kota tengah fokus pada penanganan Covid-19.
” Di tahun 2022 ini peningkatan kasus masih di dominasi kasus curanmor, dengan jumlah 169 kasus. Jumlah ini naik bila dibandingkan tahun 2021, yang jumlahnya hanya 124 kasus. Artinya, meningkatkan 45 kasus atau 36 persen,” kata Kapolres.
Selain itu, jumlah kasus Laka Lantas pun naik, dari 112 kasus di tahun 2021, naik menjadi 118 kasus di tahun 2022. Terjadi kenaikan sebanyak 6 kasus atau 5,3 persen.
” Peningkatan kasus berbanding terbalik dengan jumlah korban Laka Lantas meninggal dunia selama tahun 2021 sebanyak 27 jiwa. Sementara tahun 2022 sebanyak 24 jiwa, mengalami penurunan 3 jiwa atau 11 %. Korban luka berat pada tahun 2021 sebanyak 23 orang pada tahun 2022 sebanyak 2 orang, turun menjadi 21 orang atau sebesar 91,3 %,” ujar Johannes .
Diakui Johannes, kerugian material pada tahun 2021 sebanyak Rp 519.900.000, tahun 2022 sebesar Rp 78.910.000, mengalami penurunan sebesar Rp 440.990.000 atau sebesar 84 %. Tilang selama Tahun 2021 sebanyak 213, sementara pada tahun 2022 sebanyak 673, mengalami kenaikan sebesar 460, sebesar 215 %.
” Faktor Penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas dikarenakan pengendara kendaraan dalam pengaruh miras/alkohol, kemudian faktor penyebab lainnya adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam menaati rambu-rambu maupun aturan-aturan dalam keselamatan berlalulintas. (Pelanggar rambu lalu litas, tidak menggunakan helm),” bebernya.
Lebih lanjut Johannes mengatakan, korban maupun pelaku dalam kecelakaan lalu lintas di dominasi oleh
remaja atau pengendara dengan usia yang belum memenuhi syarat untuk mengendarai kendaraan.
” Terkait laka lantas yang didominasi oleh remaja,
Polres Sorong Kota mengimbau dan mengharapkan peran orang tua untuk ikut membantu tuga kepolisian dalam menekan angka laka lantas dengan tidak memberikan izin kepada anak-anaknya yang masih belum cukup umur untuk mengendarai kendaraan
bermotor,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pemberantasan narkoba, polres Sorong Kota selama tahun 2021 berhasil mengungkap sebanyak 10 kasus psikotropika, sedangkan di tahun 2022 naik menjadi 18 kasus. Artinya selama tahun 2022, jumlah kasus psikotropika bertambah 8 kasus atau sebesar 80 % dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain terjadi tren penurunan kasus sabu-sabu, dari 10 kasus di tahun 2021 menjadi 4 kasus tahun 2022. Jumlah tersebut turun 6 kasus atau 60 persen.
Berbeda dengan kasus Undang-Undang Pangan, yang hanya 1 kasus pada tahun 2021. Di tahun 2022 pun hanya 1 kasus.
” Kasus lainnya, seperti Tipiring naik menjadi 2 kasus di tahun 2022. Berbeda dengan tahun 2021 yang hanya 1 kasus atau sebesar 100 persen,” kata perwira berpangkat AKBP ini.
