SORONG,sorongraya.co- Tawuran antar pelajar di Kota Sorong Kembali terjadi, Senin, 15 Agustus 2022. Sekelompok pelajar yang di duga dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 menyerang pelajar SMK Negeri 1.
Belum diketahui secara pasti apa motif penyerangan tersebut. Namun, dari informasi yang beredar penyerangan yang di lakukan oleh sekelompok peljaar SMK Negeri 3 ini ada kaitannya dengan persoalan sebelumnya.
Polisi yang mendapatkan informasi tersebut langsung mengerahkan seluruh peraonelnya untuk mengamankan SMK Negeri 1 Kota Sorong, yang kemudian melakukan evakuasi terhadap seluruh siswa-siswi dan guru agar segera dipulangkan.
Kepala SMK Negeri 1 Kota Sorong Heni Herman Waidekam mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan penjelasan terkait masalah yang terjadi karena pada saat kejadian saya sendiri sedang mengikuti kegiatan.
” Kami kan sedang melakukan kegiatan class meeting, pembersihan kelas dan juga lomba guru. Ketika sudah selesai seluruh siswa-siswi kami suruh pulang. Itupun kami sudah koordinasi dengan pihak polisi terkait dengan kenakalan anak-anak SMK Negeri 3 (STM). Anak-anak yang tadinya mau pulang tidak jadi dikarenakan ada sekelompok anak-anak SMK Negeri 3 (STM). Makanya, mereka balik lagi,” kata Herman.
Herman menambahkan, kami tidak tahu persis kejadiannya pukul berapa. Salah satu guru kamilah yang mengetahuinya. Karena memang kmi lagi ada kegiatan workshop mengenai Media Pembelajaran.
” Kami sudah koordinasi dengan Kapolres Sorong Kota, bahkan kami di suruh segera pulangkan anak-anak. Hanya saja mereka masih takut sebab masih ada kelompok-kelompok anak SMK Negeri 3 (STM) yang berkeliaran,” ujarnya.
Herman tidak bisa memastikan kelompok anak-anak itu siapa. Meski demikian, Kapolres Sorong Kota menjami bahwa situasi aman terkendali.
” Untuk menenangkan siswa-siswinya, pihak sekolah berencana libur. Yang pasti kami tidak bisa berapekulasi terkait kejadian ini. Saat ini polisi telah mengamankan sekolah agar siswa-siswi bisa pulang ke rumah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Sorong Kota Kompol Muhammad Nur Makmur mengatakan bahwa pihaknya semalam telah melakukan deteksi dini dan antisipasi. Sebanyak 150 personel kami siapkan untuk mengamankan tawuran antar pelajar ini.
Menurut Kabag Ops, tawuran itu hal yang biasa. Meski demikian, kami berharap kepala SMK Negeri 1 dan kepala SMK Negeri 3 bisa berkoordinasi soal jam pulang sekolah agar tidak bertemu sehingga tidak terjadi tawuran.
Makmur mengaku, dua pelajar kami amankan lantaran membawa senjata tajam.
” Untuk menjaga situasi tetap aman, kami akan selalu berkoordinasi dengan pihak SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 3,” ujar Makmur.
Lebih lanjut Makmur memastikan bahwa tidak ada korban dalam tawuran tersebut. Polisi akan terus melakukan patroli di lingkungan sekolah dalam rangka menciptakan situasi yang aman.