SORONG,sorongraya.co- Sejak usia dini Ricky Kambuaya telah menunjukan bakat bermain bola. Berangkat dari klub sepakbola lokal Resort lalu pulang kampung ke klub Worot City, tempat di mana Ricky Kambuaya dibesarkan, dia terus bermain bola.
Tak hanya itu, sejumlah event sepakbola tak lepas dari keikutsertaannya. Bahkan sesekali Ricky Kambuaya dilibatkan Safcom dalam turnamen di Jayapura,” kata Epis Jitmau, orang yang pernah melatih Ricky Jitmau.
Epis menambahkan, Ricky pun mengasah kemampuannya dengan mengikuti seleksi yang didakan oleh Tim Nike di Jakarta, dalam mencari bibit muda berbakat dalam ajang sepakbola.
Kesempatan terbesar yang dimiliki Ricky dengan mengikiti seleksi Pra PON di Manokwari. Mendapat rekomendasikan dari pelatih Marthen Tao akhirnya Ricky Kambuaya diikutkan dalam seleksi Pra PON Papua Barat.
Ricky Kambuaya akhirnya mengikuti seleksi di Gresik. Selain itu, Pemain asal Worcit ini mengikuti seleksi di Persma Malang. Akhirnya Ricky Kambuaya bertemu dengan salah satu mantan pemain klub Persiram Ary Kurniawan.
” Dari komunikasi Ary Kurniawan dengan Marthen Tao, Ricky Kambuaya direkomendasi bermain di Mojokerto bersama salah satu rekannya Agus Susim. Dari situlah kemampuan Ricky Kambuaya perlahan-lahan mulai terlihat,” ujar Epis Selasa, 28 Desember 2021.
Lebih lanjut dikatakan Epis, bermain selama dua musim di PS Mojokerto, Ricky Kambuaya kemudian berlabuh ke PS Sleman lalu ke Persebaya hingga saat ini.
Diakui Epis, meskipun kondisi lingkungan Worcit keras, tetapi kemauan Ricky Kambuaya untuk terus bermain bola sangaf tinggi. Ketika sudah berada di lapangan, anak ini selalu fokus melatih dirinya.
Selain bangga dengan penampilan Ricky Kambuaya di Timnas, bermain di Liga I saja, warga Worcit sudah menunjukan kebanggannya terhadap Ricky Kambuaya. Melihat sosok pemain muda yang mengasah kemampuan sepakbolanya sejak SMP ini, warga di sini selalu menggelar nonton bareng.
Hadirnya Ricky Kambuaya di Timnas Indonesia boleh dikata penting. Dia kerapkali diturunkan hingga detik-detik terakhir berlaga. Tak heran kami keluarga besar Worcit sangat bangga,” tutur Epis.