SORONG,sorongraya.co- Selain membahas apa yang telah diberikan Korlantas Mabes Polri kepada Polda Papua Barat, Rapat Koordinasi yang diselenggarakan hari ini, Selasa, 06 Desember 2022 juga membahas disiplin berlalu lintas ynag dilakukan oleh personel lalu lintas terhadap pengguna jalan raya.
” Kesannya disiplin itu dipaksakan, namun kalau sadar betul tentunya mengerti akan bahaya dari berlalu lintas jika tidak memahami aturan berlalu lintas yang baik dan benar,” kata Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Monang Tahi Silitonga.
Kapolda mengharapkan agar jajarannya memberikan pemahaman kepada anak-anak sekolah maupun komunitas yang ada untuk membangun kesadaran berlalu lintas.
” Rakor ini merupakan wahana untuk melakukn evaluasi terhadap program yang akan dijalankan di tahun 2023,” ujar Kapolda usai membuka rakor lalu lintas tadi siang di Rylich Panorama Hotel.
Guna kelancaran program lalu lintas, saya bersama dirlantas telah berkoordinasi dengan korlantas mabes polri untuk menyiapkan sarana pendukung sebab berkaitan dengan IT.
” Mau tak mau kita harus berkembang dari yang tadi manual menjadi elekteonik,” tegas perwira berpangkat dua bintang ini.
Daniel berharap program lalu lintas berbasis IT ini selain telah dijalankan di Manokwari dan Kota Sorong akan terus bergulir ke daerah-daerah lainnya yang masuk dalam wilkum polda Papua Barat. Makanya, Polres-polres yang ada pun diharapkan dapat menjalankan tugas melakukan penilangan berbasis IT.
Sementara Dirlantas Polda Papua Barat Kombes Raydian Kokrosono menambahkan, kegiatan rakor ini diikuti seluruh kasat dan perwira lantas yang ada di wilayah polda Papua Barat.
Di rakor ini kami membahas peningkatan tugas pokok lalu lintas di wilayah polda Papua Barat. Apa yang diharapkan oleh masyarakat dapat tercipta di tengah kota semua.
Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah pembahasan ETLE yang saat ini di dukung secara baik oleh Gubernur Papua Barat untuk wilayah Manokwari.
” Karena alatnya mahal maka kami sangat berharap koordinasi dilakukan oleh setiap Kasat Lantas dengan Kepala Daerah setempat untuk menghadirkan ETLE,” kata Raydian.
Mantan Wakapolres Sorong Kota ini lebih lanjut mengatakan, alat ETLE ini sangat presisi, tidak ada celah untuk membantah pelanggaran yang diperbuat. Disamping ada foto dan videonya, alat ini menghindari adanya praktik suap.
” Semuanya tilang di tempat dan langsung di bayarkan ke rekening bank yang dituju melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM),” tambahnya.
Di dalam rakor ini juga kita melakukan supervisi, mengecek dan menilai apa yang sudah dilakukan oleh para kasat lantas.
” Intinya ada lima lomba satlantas dan jajaran yang endingnya bermanfaat bagi anak-anak utama untuk selalu cinta kepada polisi,” ujar Raydian.
Raydian mengaku, penerapan ETLE di kota Sorong tergantung koordinasi antara Kapolres dengan Wali Kota Sorong mengingat harga daripada ETLE ini tidaklah murah.
” Dengan adanya ETLE ini sangat membantu dalam memantau maupun menilang pelanggaran. Selain itu, alat ini juga dapat bekerja 24 jam penuh setiap harinya,” ungkapnya.