SORONG, sorongraya.co – Kapolres Sorong Selatan, AKBP Romylus Tamtelahatu, S.Ik, M.Krim meminta dukungan masyarakat untuk bersama-sama mencari pelaku pembunuhan bocah delapan tahun bernama Suci yang terjadi baru-baru ini di Teminabuan, Sorong Selatan.
“Kami berharap adanya dukungan dari masyarakat dan seluruh lapisan untuk Kepolisian agar bersama-sama dapat mencari si pelaku dan menyebar foto si pelaku yang sekarang berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang),” tutur Romylus kepada wartawan di SwissBel Hotel. Kamis 19 Juli 2018.
Dalam kasus ini penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi. Pihaknya pun belum bisa menerangkan secara detil karena hasil otopsi belum diterima kepolisian, meski begitu dapat terlihat dari penyebab kematiannya bahwa korban meninggal secara tidak wajar.
Menurut Romylus, diduga pelaku pembunuhan Suci inisial RSD ini merupakan pelaku tindak pidana yang sama di Ternate sejak 2013 silam.
“Setelah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan kepolisian Ternate tentang ciri-ciri pelaku dan memang benar yang bersangkutan mempunyai riwayat kriminal kejahatan yang hampir serupa,” ujar Romilus.
Sebagaimana diketahui bersama, Bocah bernama Suci ini ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di hutan sekitar daerah Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Korban ditemukan dari jejak sendal yang dipakai sekitar tiga kilometer dari rumahnya.
Sebelumnya di media sosial, gadis kecil ini sempat dikabarkan menghilang pada Rabu 11 Juli 2018. Namun akhirnya korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Jumat 13 Juli 2018. Gadis kecil berusia delapan tahun ini adalah anak tunggal.
Setelah mendapat laporan dari orang tua korban bahwa anaknya menghilang, pihak Polres Sorong Selatan dibantu Babinsa Koramil 1704-8 Sorsel melakukan pencarian.
Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Yohana Yambisse menyampaikan kesedihannya kepada awak Media. Ia bahkan mengecam kejadian tersebut dan meminta penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini.
“Sungguh sangat menyayangkan harus ada lagi anak perempuan di tanah papua yang meregang nyawa dengan tidak wajar. Saya minta kepada para aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini hingga selesai agar “S” mendapatkan keadilan,” pungkasnya. [dwi]