SORONG,sorongraya.co- Pasca kecelakaan kapal tengker MV Indian Partnerahip di perairan Misool Timur Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya pada 25 April 2023 lalu, sejumlah pihak terkait telah melakukan investigasi maupun penelitian terhadap dampak yang ditimbulkan.
Hingga saat ini perbaikan kapal tengker MV Indian Partnership masih terus dilakukan, tentunya dengan pengawasan pihak-pihak terkait.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Papua Barat Daya, Absalom Salossa dalam konferensi pers di gedung Loka Pengbnagan Sumberdaya Perairan dan Laut (LPSPL), Sabtu sore, 06 Mei 2023 menyampaikan, dari hasil verifikasi yang silakukan pihak terkait di lokasi kejadian tanggal 1 dan 2 Mei 2023 diperoleh data bahwa okasi lego jangkar MV Indian Partnership berada di zona lain area IV Kepulauan Misool Kawasan Konservasi perairan Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
Selain itu, hasil pemantauan bawah laut oleh tim selam menghasilkan informasi antara lain sebagai berikut, pertama, kapal tidak kandas/karam, kaal berada pada kedalaman kurang lebih 32 meter, dimana jarak luas kapal dengan dasar laut sekitar 7 meter.
Kedua, dasar perairan di sekitar lokasi lego jangkar kapal MV Indian Partnership merupakan hamparan pasir. Ketiga, ditemukan adanya sobekan memanjang dan lengkungan pada bagian depan lambung kanan kapal.
Di samping itu, lanjut Plt Kadis Perikanan, tidak ada indikasi pencemaran air laut berdasarkan hasil uji sampel air.
” Tim bersama-sama dengan pihak KRI Bawal 875 memberi penjelasan kepada masyarakat adat agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan meminta kepada masyarakat agar menyampaikan informasi yang di terima masyarakat lainnya agar tercipta situasi kondusif dan aman,” kata Absalom Salossa.
Di tempat yang sama, Komandan Tim Intel Lantamal XIV Sorong, Letkol Shandi menjelaskan, dari awal kejadian tanggal 24 April 2023 pihaknya telah berkoordinasi.
” Seluruh zona yang ada perairan Raja Ampat sudah diamankan. Saat ini ada dua KRI yang disiagakan, yaitu KRI Tatihu dari Koarmada 3 dan Kalbayan dari Lantamal XIV Sorong,” terang Letkol Shandi.
Shandi menambahkan, saat ini tugas daripada Lantamal XIV Sorong adalah mengamankan jalur pelayaran dari MV Indian Partnership.
” Untuk mencegah alur pelayaran di perairan Misool, MV Partnership sementara melakukan negosiasi. Secara kasat mata, dari awak KRI belum menemukan adanya pencemaran laut,” ujarnya.
Sementara dari Polairud Polda Papua Barat yang diwakili AKP Sultan menjelaskan, terkait kecelakaan kapal MV Indian Partnership yang berlayar dari Auatralia menuju China tanggal 23 April 2023 di perairan Misool. Laporan kecelakaan kapal baru diterima oleh semua pihak tanggal 25 April 2023.
” Pihak kepolisian khususnya Polairud Polda Papua Barat telah mengambil langkah-langkah dengan mengamnkan jalur pelayaran dan kegiatan masyarakat adat yang memiliki hak ulayat,” kata AKP Sultan.
” Kita memerlukan sinergitas dalam bentuk memberikan imbauan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas berlabuhnya kapal serta aktivitas ABK yang ada di atas kapal,” tambahnya.
Sultan mengaku, posisi kapal MV Indian Partnership dalam kondisi stabil dan aman.
” Tanggal 3 Mei 2023 lalu kami telah melakukan coffee morning guna mengambil langkah-langkah guna penanganan kecelakaan kapal MV India Partnership,” ujarnya.
Sultan menyebut bahwa penanganan kerusakan kapal sudah dilakukan. Tim survei dari luar negeri sudah didatangkan guna melakukan pekerjaan di bawah air.
” Yang perlu kita antisipasi nantinya adalah pekerjaan di bawah air karena kapal tidak akan bergerak jika tidak dilakukan pekerjaan di bawah air,” terangnya.
Sebelumnya, kapal tengker berbendera Inggris berbobot sekitar 170 ribu ton berlayar dari Australia dengan tujuan China mengalami kecelakaan di perairan Misool Timur kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat Daya pada hari Minggu tanggal 23 April 2023.