SORONG, sorongraya.co – Pasca penemuan mayat SH (30) di Puncak Bahari beberapa hari lalu, warga Sorpus melakukan aksi pemalangan jalan pada Selasa siang 25 Juni 2019. Warga meminta agar pelaku pembunuhan inisial BR yang diamankan Polda Papua Barat segera diserahkan kepada pihak keluarga.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Mario Christy Siregar, S.IK mengatakan, aksi pemalangan jalan tersebut merupakan penyampaian aspirasi warga. Akibat pemalangan arus lalu lintas dari Kampung Baru menuju Remu menjadi macet.
“Tadi massa yang merupakan warga Sorpus mencoba menyampaikan aspirasi dengan memalang jalan. Karena sudah mengganggu lalu lintas, maka Polres Sorong Kota berupaya membuka palang sehingga masyarakat tidak terganggu menggunakan jalan. Namun, tetap kita melakukan negosiasi maupun mediasi dengan pihak keluarga yang kurang puas,” tutur Mario Christy Siregar kepada awak media.
Kata Kapolres pihak keluarga memaksa agar pelaku BR dibawa ke Kota Sorong untuk dihadirkan di tengah-tengah masyarakat, hal itu kami keberatan karena dengan alasan keamanan. “Ada prosedur, ada mekanismenya. Silahkan saja melihat, tapi kami berkeberatan untuk pelaku dihadirkan. Jadi, untuk proses hukumnya kami lanjutkan. Untuk Pasal 351 Ayat (3) KUHP kita lengkapi berkasnya.” pungkasnya.
Ditanya soal jumlah pelaku, Kapolres Sorong Kota mengaku baru mengamankan satu. “Untuk sementara pelaku yang sudah kita amankan satu. Selanjutnya, ada beberapa nama yang sudah dikantongi, tentunya pengejaran pun dilakukan” ujarnya. Sedangkan pelaku perusakan tetap tindaklanjuti, karena pada prinsipnya polisi tidak akan membiarkan hal ini menjadi kebiasaan.
Personil gabungan Polres Sorong Kota diterjunkan untuk mengamankan lokasi pemalangan guna melancarkan lalu lintas kendaraan. Aksi pemalangan yang terjadi mendapat perhatian dari Ketua DPRD Kota Sorong, Petronela Kambuaya yang menyempatkan diri menemui warga Sorpus. [jun]
