SORONG,sorongraya.co- Merasa dirugikan lantaran tak dapat melakukan aktivitas selama kurang lebih tiga hari, PT Bagus Jaya melaporkan pemilik PT Salawati Motor ke Polresta Sorong Kota, Jumat, 02 Juni 2023.
Laporan polisi resmi dibuat dengan nomor registrasi STTLP/B/480/VI/2023/SPKT/POLRESTA SORONG KOTA/POLDA PAPUA BARAT
Di duga PT Salawati Motor menutup akses jalan menuju dermaga PT Bagus Jaya Abadi yang ada di Jalan Pattimura Kelurahan Suprau Distrik Maladumes, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya sejak, Rabu, 31 Mei 2023 lalu.
Kuasa Hukum PT Bagus Jaya Abadi, Mardin dan Alberth Franstio dalam jumpa pers, Jumat sore, 02 Juni 2023 membenarkan bahwa akses jalan menuju dermaga milik perusahaan klien kami ditutup atau dipalang oleh PT Salawati Motor.
Diakui Mardin, kami tidak bisa beraktifitas. Padahal itu jalan umum. PT Bagus Jaya Abadi tidak bisa beraktivitas di pinggir laut.
” Sebelumnya itu sudah ada jalan di situ terus kami tingkatkan sampai kami harus menimbun sampai jalan selebar 8 meter,” ujar Mardin.
” Kami merasa dirugikan 1,8 miliar rupiah terkait pemalangan tersebut, sehingga kami buat laporan polisi, dengan sangkaan Pasal 192 KUHP Jo Pasal 63 UU Nomor 38 Tahun 2000 tentang Jalan,” tambahnya.
Mardin menyebut bahwa UU Nomor 38 Tahun 2000 terkait barang siapa yang tanpa hak melakukan pemalangan pada jalan umum maka jelas ada tindak pidananya.
” Meskipun bukan pemerintah tetapi kami yang dirugikan, makanya kmai adukan permasalahan ini,” ungkapnya.
Mardin juga mengaku bahwa pihaknya telah berkonsolidasi dengan pihak yang kami laporkan, akan tetapi palang jalan tidak dibuka hingga akhirnya laporan polisi kmai buat.
” Biarlah dari pihak penyidik yang akan melakukan penyelidikan terkait pemalangan itu. Kalaupun mereka mengklaim bahwa itu adalah jalan pribadi atau itu adalah tanah mereka tentu harus dibuktikan dengan data. Pihak BPN Kota Sorong pun harus diturunkan untuk melakukan pengembalian batas,” terangnya.
Pengacara DPC Peradi Sorong ini tak membantah jika jalan yang saat ini menjadi satu-satunya akses jalan ke dermaga PT Bagus Jaya Abadi sudah ada sejak 20 tahun lalu.
” Bukan hanya kami yang gunakan jalan tersebut, masyarakat yang punya lahan di belakang itu juga menggunakan jalan itu sejak 20 tahun lalu hingga saat ini,” tutupnya.
Sementara Kuasa Hukum PT Salawati Motor, Faudin Wainsaf menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pemalangan melainkan memasang pagar diatas tanah bersertfikat milik Pettus Tunggawan.
” Saya menghargai upaya hukum yang dilakukan tetapi perlu diingat bahwa itu bukan jalan umum lho. Saya pikir laporan polisi itu tidak tepat sebab kami memasang pagar diatas tanah yang telah bersertfikat berdasarkan penetapan eksekusi pada 30 Mei 2023 lalu,” ujar Faudin Wainsaf melalui pesan suara whatsapp.
Lebih lanjut Faudin mengatakan, terkait kerugian yang dialami PT BJA, kami tidak tahu karena kami tidak pernah memaksa, melarang atau membatasi mereka beraktivitas.
” Kami hanya memasang pagar diatas tanah milik klien kami. Itu bukan jalan umum. Seharusnya jika mereka butuh jalan itu, bicarakan baik-baik dengan klien saya,” kata Udin, sapaan akrab Faudin Wainsaf
Menurutnya, inikan lucu, kami melakukan pemagaran diatas tanah kami dilaporkan ke polisi atas dalil merugikan orang lain.
” Kami yakin bahwa kepolisian akan bekerja secara profesional, dengan tidak mudah membuat laporan polisi. Pastinya akan melalui proses pembedahan yang panjang mengingat eksekusi tanggal 30 Mei 2023 kemarin melibatkan hampir semua Aparat Penegak Hukum (APH).
Udin memastikan bahwa polisi akan bekerja secara profesional untuk memastikan laporan polisi tersebut.
