SORONG.sorongraya.co- Tiga perampok
asal Makassar yang berkedok sebagai pedagang dipimpin Haryanto ini berhasil menggasak uang milik Inspektorat Pemerintah Kabupaten Maybrat akhirnya mengaku merampok lantaran terdesak ekonomi.
Pengakuan ketiganya disampaikn dalam persidangan, di Pengadilan Negeri Sorong, yang dipimpin hakim Dinar Pakpahan, S.H., M.H. Rabu, 05 Agustus 2018.
Setelah menggasak uang sebesar Rp 486.800.000 ketiganya kemudian berangkat dengan menggunakan kapal tujuan Ambon. Di atas kapal ketiganya bersenang-senang hingga menghabiskan 50 juta rupiah.
Setibanya di Ambon, kawanan perampok pimpinan Haryanto ini menginap di salah satu hotel mewah, dan menghabiskan uang hasil jarahannya 10 juta rupiah, dan ketiganya melanjutkan perjalanan menuju Makassar untuk membagi uang sisa hasil rampokan disalah satu rumah terdakwa Jayadi.
Dari pengakuan ketiga terdakwa, uang sisa hasil jarahan dibagi antara lain, 120 juta untuk terdakwa Jayadi, 130 juta terdakwa Asdar, dan 150 juta untuk Haryanto. Namun Ketika dicecar pertanyaan dari Majelis Hakim, terdakwa Jayadi mengaku, uang 120 juta dipakai untuk membeli motor, membeli emas, yang jumlahnya 90 juta, sisanya 30 juta disita sama polisi.
Sementara terdakwa Asdar yang menerima 130 juta, membeli barang, sedangkan sisanya 98 juta disita polisi. Lain halnya dengan Haryanto sebagai kepala perampok yang mendapat bagian 150 juta, menyerahkan kepada istrinya sebesar 120 juta, sisanya dipakai minum minuman beralkohol. Total uang yang berhasil disita polisi sebagai barang bukti senilai 210 juta ditambah dengan barang bukti lainnya berupa puluhan kain bali, baju, celana, ikat dan pinggang.
Sidang tunda sampai tanggal 17 September 2018 dengan agenda tuntutan. Sebelumnya JPU hadirkan tiga saksi diantaranya Inspektur Kabupaten Maybrat, Rudolf Nauw, pegawai Dinas PU Maybrat, Elen Jackson serta Frans Kambu, pegawai Inspektorat Maybrat. [jun]
Beranda
Hukum & Kriminal
Berkedok Pedagang, Tiga Pria Ini Mengaku Merampok Lantaran Terdesak Ekonomi
Berkedok Pedagang, Tiga Pria Ini Mengaku Merampok Lantaran Terdesak Ekonomi
Guntur2 min baca