SORONG,sorongraya.co- Satuan Lalu Lintas Polres Maybrat dinilai tidak profesional menangani kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jembatan Kampung Ismayo, Distrik Ayamaru Timur, Kabupaten Maybrat yang menyebabkan ST (48) meninggal dunia.
Anehnya yang memberikan keterangan dalam surat nomor SK/02/II/2024/Sat Lantas tanggal 23 Februari 2024 yang ditandatangani oleh Bripda HH adalah ST (48), supir truk Dina yang dinyatakan meninggal dunia dalam lakalantas tersebut.
Kuasa hukum keluarga korban Jein Wosiry menilai bahwa satlantas polres Maybrat tidak profesional menangani kasus lakalantas yang menyebabkan ST meninggal dunia.
” Ketidakprofesionalan ini tidak sejalan dengan slogan PRESISI Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo,” kata Jein Wosiry, di kantor LBH PBHKP Papua Barat Daya, Sabtu malam, 27 April 2024.
Sekretaris LBH PBHKP Papua Barat Daya itu mengaku bahwa penanganan kasus laka lantas ini ibarat jauh api dari panggang.
Bahkan Jero menyebut, jika penyelidikan atas kasus lakalantas yang terjadi pada 27 Januari 2024 lalu itu berjalan di tempat.
Ironisnya, saat mendampingi keluarga korban di satlantas polres Maybrat guna mencari tahu soal perkembangan penyelidikan atas kasus lakalantas tersebut. Keluarga korban tak mendapatkan jawaban yang pasti dari penyidik satlantas polres Maybrat.
” Sampai sejauh ini keluarga korban tidak mendapat informasi proses penyelidikan perkara, perkembangan penanganan perkara. Belakangan diketahui bahwa supir truk Hino adalah IY, yang merupakan karyawan PT BiAS tidak ditahan,” ujarnya.
Jein berharap kasus lakalantas yang melibatkan anak buah dari salah satu pengusaha ternama di Sorong ini menjadi atensi khusus pimpinan polres Maybrat agar dapat memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban.
Lakalantas antara truk Hino roda enam B 9095 PYY dari arah Sorong menuju Kambuaya dengan truk Dina PB 9623 AB dari arah Kambuaya menuju Ayamaru terjadi di jembatan Kampung Ismayo, Distrik Ayamaru Timur pada hari Sabtu, 27 Januari 2024, sekitar pukul 14.30 WIT.
