Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Ekonomi & BisnisMetro

Rejeki Tahunan Penjual Merah Putih

×

Rejeki Tahunan Penjual Merah Putih

Sebarkan artikel ini
Saiful, salah satu pedagang bendera merah putih di Jalan Basuki Rahmat, kilomete 8 Kota Sorong. / (foto: Marni)
Saiful, salah satu pedagang bendera merah putih di Jalan Basuki Rahmat, kilomete 8 Kota Sorong. / (foto: Marni)

SORONG, sorongraya.co – Peringatan hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tepatnya tanggal 17 Agustus 2018 tinggal menghitung hari. Dari Sabang sampai Merauke tentunya akan merayakan hari kemerdekaan tersebut.

Dihari itu merupakan tanggal merah bagi negara ini. Instansi pemerintah maupun sekolah-sekolah seantero negeri tentunya melaksanakan upacara bendera sebagai bentuk peringatan jasa para pahlawan dalam merebut bangsa dari tangan penjajah.

236
Voting Calon Gubernur

Jika Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya dilakukan pada hari ini, manakah yang akan anda pilih.

Sebagai warga negara yang baik pun turut serta memperingati hari kemerdekaan itu dengan tanda memasang bendera merah putih disetiap rumah warga, pertokoan maupun perkantoran. Hal ini terus dilakukan sejak 73 tahun silam hingga saat ini.

Setiap Kelurahan, RT, bahkan Kompleks (lorong) di pelosok negeri merayakan pesta ulang tahun negara dengan cara yang berbeda, ada yang merayakannya dengan melakukan perlombaan antar warga, ada pula yang merayakannya dengan melakukan ritual peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada intinya semua perayaan tersebut untuk memperingati ulang tahun NKRI ke 73 Tahun.

Disaat yang lain merayakan HUT Kemerdekaan RI, sebagian lainnya mencoba meraih rizki dari momentum nasional itu. Bahkan mereka rela berpanas-panasan agar hasil dagangan mereka terjual.

Ialah Saiful, si penjual bendera merah putih dan umbul-umbul. Pria asal Garut ini merupakan penjual bendera dan umbul-umbul di Jalan Basuki Rachmat kilometer 8, Kota Sorong. Setiap tahunnya Ia selalu menjual bendera mulai bulan Juli hingga 17 Agustus.

Dari hasil dagangannya itu, Saipul sisipkan untuk keperluan keluarganya. Untuk mendapat keuntungan yang besar Ia harus membeli bendera dengan jumlah yang banyak pula. “Mulai bulan Juli sampai Agustus ini kami jual sebanyak 40 kodi dengan kisaran harga Rp 5.000 sampai Rp 300.000 tergantung ukuran dan kualitas kain bendera tersebut,” pungkasnya.

Senada disampaikan Budiman, salah satu rekan Saiful yang penjual bendera merah putih. Kata Budiman, selain menjual bedera merah putih, mereka juga menjual umbul-umbul dengan warna berfariasi.

Keuntungan yang diperoleh dari menjual bendera dan umbul-umbul paling cepat ketika mendekati hari puncak perayaan HUT Kemerdekaan RI. Ukuran bendera yang dijual oleh Budiman dan Saiful juga berfariasi, ada berukuran besar maupun berukuran kecil.

“Kita jual ukurannya ada semua, karena ada yang ukuran untuk di motor dan mobil, ada juga untuk ukuran yang paling besar, jadi semuanya ada,” pungkasnya. Pendapatan dari penjualan bendera tersebut tentunya untuk kebutuhan keluarga mereka. “Yah keuntungannya kita gunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan untuk biaya sekolah anak,” tambah Budiman.

Meski bekerja sebagai pedagang musiman, Budiman tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa (TYME). Ia selalu berharap agar persoalan bangsa saat ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa harus menimbulkan perpecahan yang merugikan banyak orang. [mar]

174
Voting Calon Walikota

Jika Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong dilakukan pada hari ini, manakah yang akan anda pilih.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.