SORONG,sorongraya.co- Setelah melakukan serangkaian proses sosialisasi dan diskusi dengan para petani plasma sejak Mei 2023, terkait perjanjian pembangunan kebun plasma, PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) dan PT Permata Putera Mandiri (PPM) akhirnya menyerahkan dana talangan plasma.
Dana talangan plasma yang diserahkan oleh dua anak usaha dari PT Austindo Nusantara Jaya Tbk tersebut diterima langsung perwakilan Koperasi Produsen Sukka Mandiri Bersama dan Koperasi Produsen Maju Bersama Sejahtera Papua.
” 43 marga yang merupakan anggota dua koperasi plasma yang telah menyepakati dan menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK),” kata Kepala Hubungan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan ANJ untuk wilayah Papua, Gritje Fonataba melalui siaran pers yang diterima, Jumat, 22 Desember 2023.
Gritje Fonataba menyebut bahwa pihaknya secara resmi menyerahkan dana talangan tahap pertama mulai 15 Agustus 2023 lalu, yang dihadiri oleh Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian Sorong Selatan serta Sekretaris Distrik Kais sebagai perwakilan Pemerintah Daerah.
Sementara penyerahan dana talangan plasma tahap kedua, sudah mulai berjalan sejak 9 Desember 2023 dan diberikan langsung kepada perwakilan marga.
Gritje pun menjelaskan, pada saat penyerahan dana talangan tahap pertama, Grup ANJ telah melaksanakan sosialisasi Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Kebun Plasma.
Sosialisasi yang berlangsung 10 hingga 13 Desember 2023, yang kemudian dilanjutkan pada 14 hingga 16 Desember 2023 tersebut melibatkan petani plasma anggota Koperasi Produsen Sukka Mandiri Bersama dan Koperasi Produsen Maju Bersama Sejahtera Papua yang beranggotakan petani di kampung sekitar lokasi perkebunan PMP dan PPM.
” Sosialisasi Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Kebun Plasma merupakan bagian dari tahapan plasma yang wajib dipenuhi oleh perusahaan,” kata Gritje.
Gritje mengaku bahwa grup ANJ mendukung petani plasma melalui pembiayaan plasma tanpa bunga dan penyediaan dana talangan plasma selama keuangan plasma belum mencapai saldo positif.
Pemberian dana talangan tahap pertama mencakup periode Januari hingga Juni. Sementara tahap kedua periode Juli hingga Desember tahun 2023.
” Besaran yang diberikan berdasarkan luasan masing-masing Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) masing-masing marga/keret,” ujar Gritje
Ia pun menyampaikan bahwa proses pengelolaan kebun plasma telah melalui tahapan-tahapan yang wajib dipenuhi oleh perusahaan serta telah diverifikasi langsung oleh dinas terkait dari Kabupaten Maybrat dan Sorong Selatan.
Setelah seluruh dokumen lengkap, Gubernur Papua Barat Daya mengukuhkan dokumen pengukuhan petani dan lahan plasma untuk Koperasi Sukka Mandiri Bersama pada 21 Maret 2023.
Sementara dokumen pengukuhan petani dan lahan plasma untuk Koperasi Maju Bersama Sejahtera Papua telah dikukuhkan Bupati Sorong Selatan pada 10 Oktober 2022.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Sorsel, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Distan Sorsel, Ferdinand Aragai menyampaikan, terbentuknya koperasi plasma di PPM dan PMP telah melalui semua proses tahapan seperti yang diatur dalam Peraturan Kementerian Pertanian.
” Dengan diterimanya dana talangan ini, kami sangat mengharapkan pengurus koperasi bisa sama-sama menjaga kebun plasma, jangan ada hal-hal yang akan merugikan koperasi,” ujarnya.
Ferdinand mengatakan, semua ada prosesnya, dimulai dengan awal yang sedikit, tetapi nanti hasilnya akan dinikmati karena pengelolaan plasma membutuhkan waktu yang panjang.
Respons positif pun diberikan oleh Yulius Taerare, Ketua Koperasi Produsen Sukka Mandiri Bersama, Yulius Taerare.
” Sa senang dana talangan su keluar, su tunggu lama, nanti bagi buat yang punya hak agar bisa dipake buat usaha,” tuturnya.
Yulius menambahkan, sebagai ketua koperasi, sa siap untuk menyelesaikan bila ada masalah. Kalo masyarakat tidak mengerti, mari bicara, datang ke saya mari kita bicara.
Grup ANJ di Papua Barat Daya akan terus berupaya memastikan kelancaran pelaksanaan perjanjian pembangunan kebun plasma demi kesejahteraan petani plasma.
Melalui kemitraan yang kuat antara perusahaan, Koperasi Plasma dan berbagai instansi terkait, diharapkan tercipta sinergi yang berkelanjutan dalam upaya memajukan sektor perkebunan di kabupaten Sorsel dan Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya.
