SORONG,sorongraya.co- Pertamina akan menerapkan sistem barcode kepada seiap orang maupun kendaraan yang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
” Jadi, ketika ingin mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) harus scan barcode baru bisa dilayani,” kata Area Communication Relation CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku, Edi Mangun, Senin, 18 Juli 2022.
Edi menambahkan, scan barcode ini bertujuan membatasi pengisian BBM berulang kali. Artinya, ketika hari ini dia mengisi BBM, maka datanya akan langsung terbaca.
” Yang di lakukan Pertamina ini untuk melindungi supir angkot dan supir truk karena selama ini mereka mengantre, begitu dekat BBM nya sudah habis. Kita semua tahu bahwa di sini mafianya banyak,” kata Edi.
Edi menepis informasi mengenai pengisian BBM menggunakan aplikasi My Pertamina. Justru yang benar Pertamina akan mendata jumlah orang dan kendaraan lalu melalui website subsidi tepat.mypertamina.id. Setelah itu, di verifikasi di Jakarta oleh tim pusat dan BPH Migas. Nantinya, masyarakat akan menerima barcode.
” Ketika dia sudah menerima barcode tersebut, dia berhak atas BBM subsidi dan apabila dia mengisi BBM, maka datanya langsung terbaca,” ujarnya.
Melalui kesempatan ini saya bersama Pertamina Patra Niaga Region Papua-Maluku memberikan apresiasi kepada Kapolda Papua Barat yang sudah serius menangani penyelewengan BBM subsidi.
” Mudah-mudahan kebijakan dari Kapolda ini segera turun ke polres yang ada di kabupaten dan kota yang ada di Papua Barat, ” kata Edi.
Lebih lanjut Edi mengatakan, kami akan mendata jumlah kemdaraan yang ada sebagai penerima BBM subsidi.
Diakuinya, jika terjadi pelanggaran biasanya kami hanya memberikan sangsi administrasi. Namun, jika ada indikasi pidana, hal itu bisa di proses secara hukum oleh pihak kepolisian.
” Penyelewengan BBM subsidi oleh SPBU atau pihak yang ada di luar sana, itu pidana dan bisa di proses hukum,” ujarnya.
Edi pun meminta kepada media untuk mendorong pihak kepolisian agar mereka yang di tangkap terkait penyelewengan BBM subsidi di proses hukum.
Kendati demikian, kuota BBM untuk Papua Barat, khususnya kota Sorong masih aman untuk 15 hari kedepan. Namun, pastinya, saya belum tahu.
” Meskipun mafia BBM ini terstruktur, tapi saya yakin bahwa dengan sistem yang dimiliki kepolisian, mereka dapat di proses hukum.
Berdasarkan hasil diskusi bersama Kapolda Papua Barat mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap oknum-oknum yang menyelewengkan BBM subsidi,” tambahnya