Scroll untuk baca artikel
BeritaEkonomi & Bisnis

Hujan Deras Tak Redam Semangat Kemerdekaan di Kilang Kasim

×

Hujan Deras Tak Redam Semangat Kemerdekaan di Kilang Kasim

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

KABSOR,sorongraya.co – Hujan deras mengguyur Desa Seget, Kabupaten Sorong, namun semangat kemerdekaan tak luntur. Upacara peringatan HUT ke-79 RI di Kilang Kasim, yang digelar bersama warga setempat, justru semakin bermakna. Sebuah insiden kecil saat pengibaran bendera justru menjadi simbol perjuangan dan persatuan.

Direktur Manajemen Risiko KPI, Prayitno hadir membawa semangat perjuangan yang disambut antusias General Manager (GM) Kilang Kasim, Yodia Handi Prambara beserta manajemen.

Upacara diselenggarakan bersama seluruh lapisan masyarakat yang bahu-membahu mempersiapkan rangkaian acara dari petugas upacara, peserta upacara dan tarian persembahan siswa-siswi Seget.

Melalui rilisnya, Direktur, Prayitno yang bertindak sebagai Inspektur Upacara mengucapakan rasa syukur dan bangga atas semangat seluruh peserta meski hujan deras menguyur wilayah Seget kala itu. “Terimakasih, sungguh luar biasa apa yang saya lihat. Semangat perjuangan yang tak pernah padam seperti ini yang mampu membawa kita mencapai Energi Baru, Indonesia Maju” Ucapnnya.

Prayitno dalam kesempatan itu tak kalah antusias membawa Pesan Kemerdekaan dari Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.

“Izinkan saya menyampaikan pesan Dirut Pertamina, Ibu Nicke agar kita tetap menjsemangat kaloboratif mencapai harmoni demi pembangunan masa depan. Mengingat Pertamina sebagai lokomotif energi nasional senantiasa berperan mendorong laju pertumbuhan bangsa menyadari, bahwa menyelaraskan energi baru di masa transisi ini tidaklah mudah” jelasnya.

Selaras dengan momentum masa transisi, upacara kemerdekaan RI di Desa Seget juga merupakan kegiataan yang cukup menantang. Selain akses transportasi yang tidak mudah, hujan deras yang terus mengguyur sejak sepekan terakhir hingga hari digelarnya upacara, membuat lapangan rumput becek.

Beberapa titik lapangan hijau seketika berubah menjadi lumpur menghitam. Namun, kondisi ini bukan penghalang bagi seluruh petugas maupun peserta upacara. Para petugas upacara justru semakin antusias menyelesaikan setiap tata urutan upacara, meski sekujur tubuh basah kuyup, serta pakaian dan sepatu mereka bercampur lumpur.

Bahkan, sebuah insiden kecil dialami Jevelina Anggolody, pembawa baki Sang Saka Merah Putih. Sepatu yang dikenakan mengalami kerusakan di tengah prosesi pengibaran bendera. Namun dengan semangat kemerdekaan membara dan mental membaja, siswi kelas XII IPA SMA N Seget itu berhasil menyelesaikan tugasnya.

Prayitno yang menyaksikan momen mengharukan ini secara spontan langsung memberikan sepatu yang ia kenakan kepada Jevelina. Ini menjadi ungkapan ekspresi kebanggaan dan penghargaan tinggi atas nilai-nilai semangat perjuangan yang baru saja diperlihatkan.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.