SORONG, sorongraya.co – Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN) Sorong sukses menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda IV pada Jumat, 23 Mei 2025. Sebanyak 38 mahasiswa resmi diwisuda dari dua fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Keguruan (28 orang) serta Fakultas Teknik dan Pertanian (10 orang).
Pada momen istimewa tersebut, dua mahasiswa berhasil meraih predikat lulusan terbaik yakni Karlos Mayor, S.Pd.dari Fakultas Ilmu Sosial dan Keguruan dengan IPK 3,51, dan Muhammad Fitri Yanto, S.T. dari Fakultas Teknik dan Pertanian IPK 3,75.
Karlos Mayor, S.Pd., wisudawan terbaik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Keguruan pada Wisuda ke-4 UNBN Sorong tahun 2025, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian yang diraih.
Skripsi yang ditulisnya berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar IPA Menggunakan Pendekatan Kontekstual”. Menurutnya, tantangan selama kuliah cukup banyak, namun ia tidak pernah menyerah.
“saya bersyukur karena saya bisa lulusan terbaik itu karena perjuangan, semangat yang telah saya sendiri ciptakan, dari saya punya keinginan menjadi seorang yang menjadi contoh bagi teman-teman yang lain,” ujarnya.
Karlos juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya atas dukungan beasiswa yang diberikan selama masa studinya.
“Saya bersyukur juga untuk pemerintah provinsi Papua Barat Daya, karena selama saya kuliah saya diberikan bantuan. Berupa biasiswa untuk membiayai saya punya semester dari semester 1 hingga semester 8,” tambahnya.
tak hanya itu, Karlos menceritakankisahnya bahwa selama kuliah, dirinya selalu menggunakan transportasi umum agar tiba ke kampus demi cita-cita.
“Saya dari semester 1 sampai semester 8 menggunakan kendaraan umum. Seperti naik taksi dari rumah dari kilo 12 sampai di alun-alaun terus, baru nanti naik bus lanjut ke kampus,” pungkasnya.
Sementara itu, Muhammad Fitri Yanto menyampaikan pesan menyentuh dalam pidatonya. Ia menekankan bahwa wisuda adalah momen kemenangan setelah perjuangan panjang penuh air mata, doa, dan kerja keras.
“Hari ini adalah bukti nyata bahwa kita mampu. Kita berasal dari latar belakang berbeda, ada yang kuliah sambil bekerja, ada yang berasal dari desa terpencil, namun hari ini kita berdiri bersama dengan kepala tegak,” ucap Muhammad.
Muhammad juga mengucapkan terima kasih kepada para dosen atas bimbingan dan kesabaran, serta penghormatan kepada orang tua atas segala pengorbanan.
“Hari ini bukan milik kami sendiri, tapi juga milik Ayah dan Ibu. Maafkan kami jika belum bisa membalas pengorbanan kalian. Kami bersumpah akan terus berjuang demi membahagiakan kalian,” tutup Muhammad.