SORONG,sorongraya.co- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Provinsi Papua Barat Daya melatih 20 penyandang disabilitas khususnya tunanetra Sekolah Luar Biasa (SLB) Inpres 73 Malaingkedi tentang Literasi Digital, Orientasi & Mobilitas serta Daily Life Skills, Senin, 26 Juni 2023.
Program tersebut didanai dan di dukung penuh
oleh Pemerintah Australia melalui program Alumni Grant Scheme (AGS) yang diadministrasikan oleh
Australia Award Indonesia.
Ketua DPD Pertuni Provinsi Papua Barat Daya, Fandy Dawenan, S.S, MDPP, Gr menyebut, tujuan program ini memberikan bekal bagi penyandang tunanetra Kota dan Kabupaten Sorong dalam menjalani kehidupan mereka secara mandiri, berpartisipasi aktif dalam masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada orang lain.
Diharapkan, melalui program pelatihan ini penyandang disabilitas khususnya tunanetra di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong dapat mempelajari keterampilan yang diuraikan di atas dan mendapatkan alat bantu, seperti tongkat dan smartphone.
” Ilmu saja tidak cukup tanpa di dukung alat yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari, sehingga hasil yang dicapai lebih optimal dan berhasil,” ujar Fandy.
Lebih lanjut Fandy mengatakan, penyandang tunanetra juga diajarkan bagaimana cara menggunakan hanphone android dan sejumlah aplikasi yang dapat mendukung mereka agara mandiri, seperti bagaimana dapat mengenal warna, baca uang dan juga dapat mengenal identitas menggunakan HP.
Sementara Kepala Dinas Sosial dan PPPA Provinsi Papua Barat Daya, Beatrix Msiren mengatakan, keterbatasan dalam penglihatan atau yang kita kenal dengan tunanetra. Dalam kehidupan sehari-harinya, penyandang tunanetra tetap membutuhkan proses komunikasi untuk mendapatkan dan memberikan informasi kepada orang lain.
” Besar harapan saya agar semua yang hadir dapat mengikuti program ini dengan penuh perhatian dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.
