SORONG,sorongraya.co- Sejak di bangun 9 tahun lalu drainase yang ada di sepanjang Jalan Sungai Marino Km 10 tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, setiap kali hujan mengguyur Kota Sorong, sepanjang jalan ini mengalami banjir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sorong Kelly Kambu mengatakan, drainase di sepanjang jalan Sungai Maruni, mulai dari pertigaan traffic light hingga simpang lima gunung Jufri tidak berfungsi dengan baik.
” Pembangunannya tidak memerhatikan sudut kemiringan sehingga harus dilakukan revitalisasi ulang agar bila datang hujan datang air bisa mengalir dengan baik,” ujarnya.
Kelly yang diwawancarai Jumat, 08 Juli 2022 menambahkan, drainase yang ada perlu direvitalisasi, dengan mengukur ulang sudut kemiringannya mulai dari gunung Jufri hingga traffic light. Air yang ada inikah tidak mengalir dan menampung air dengan baik. Bahkan Kelly menilai, drainase yang ada ini asal d bangun.
Bersama dengan jajaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Sorong, Dinas Lingkungan Hidup Kota Sorong membersihkan drainase yang ada di sepanjang jalan sungai Maruni.
” Ini sangat luar biasa, sejak 2014 sampai sekarang kota Sorong selalu banjir,” ujar Kelly.
Alumnus STTL Yogyakarta ini mengapresiasi apa yang di lakukan Kalapas Kelas IIb Sorong, yang telah melibatkan warga binaannya membantu memberaihkan drainase sepanjang jaln sungai Maruni ini.
Kelly meminta agar dinas pekerjaan umum kota Sorong bisa berkordinasi dengan teman-teman di Satker terkait agar drainase ini di desain ulang, perencanaannya di buat ulang, di hitung kembali kemiringan sehingga air ini mengalir dengan baik.
Alumnus STTL Yogyakarta inipun beeharap, anggota DPRD Kota Sorong agar ikut memperjuangkan program revitalisasi drainase dan pembuatan master plan kota Sorong.
” Kita membangun harus ada master plannya, kalau tidak setiap hujan pasti banjir, karena masalahnya ada di sini (drainase),” kata Kelly.
Kegiatan jumat bersih yang di lakukan sekarang ini merupakan bagian dari program lapas Sorong peduli lingkungan.
” Dengan program tersebut mereka (warga binaan) bisa dilibatkan secara langsung dan bekerja sehingga terbentuk dalam pemikiran meraka bahwa ternyata kita bagian dari lingkungan ini, dan kita semua bertanggung jawab menjaga lingkungan,” kata Kepla Lapas Kelas IIb Sorong, Gustaf Rumaikewi, Jumat pagi.
Gusfat menjelaskan, pelibatan warga binaan lapas kelas IIb Sorong dalam kegiatan jumat bersih untuk menjadikan mereka sebagai warga yang bertanggung jawab atas lingkungannya, setelah menjalani masa hukuman.
” Warga binaan yang dilibatkan dalam kegiatan jumat bersih adalah mereka yang telah menjalankan setengah dari masa hukuman. Saya tidak meragukan keterlibatan mereka dalam kegiatan pembersihan lingkungan,” kata Gustaf.