BINTUNI,sorongraya.co – Dinas Kabupaten Teluk Bintuni sukses meraih penghargaan dari United Nations Public Service Awards (UNPSA) atau Penghargaan Pelayanan Masyarakat Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2019 yang digelar di Ibu Kota Baku, Negara Azerbaijan 23 Juni 2019.
Dalam penghargaan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni keluar sebagai juara di kawasan Asia Pasifik dengan kategori 1 yang menjangkau diagnosis dan pengobatan akurat melalui sebuah inovasi baru dalam mengeliminasi penyakit malaria.
Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dari Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, Franky Mobilala,SKM. M.kes bahwa, untuk menghadapi tingginya angka kasus malaria di Kabupaten Teluk Bintuni, pemerintah setempat mencanangkan sistem Diagnosa dan Perawatan Awal atau `Early Diagnosis and Treatment System` (EDAT), yang berkonsentrasi untuk mengurangi populasi kasus Malaria.
“EDAT adalah kolaborasi antara pemerintah daerah, non pemerintah dan swasta. Program EDAT sendiri pelaksanaanya melalui Juru Malaria Kampung (JMK) atau spesialis malaria bertujuan dalam meningkatkan kesadaran serta masyarakat terkait pengobatan malaria, pencegahan dan identifikasi,”kata Franky kepada media Senin, (24/6/2019).
Menurutnya, dengan sistem ini, masyarakat dilatih kampung sebagai petugas kesehatan, serta dapat mengemas obat obatan (malaria) sehingga mudah dan bisa digunakan serta memastikan kualitas asuransi yang berintegrasi.
“Kami akan lebih meningkatkan program kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat khususnya Teluk Bintuni. Kemarin kita diundang ke Azerbaijan karena tahun 2018 kita yang menjadi pemenang. Yang hadir di sana adalah saya sendiri dan dr. Russel Supit dari BP Tangguh,”terang Franky.
Diketahui, dalam penghargaan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta mendapatkan penghargaan atas PetaBencana.id dalam ajang UNPSA 2019 dalam kategori Ensuring Integrated Approaches in Public Sector Institutions. [dwi]