SORONG,sorongraya.co- Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Pemerintah Kabupaten Asmat bekerja sama dengan sejumlah Perguruan Tinggi (PT).
” Kerja sama dengan Perguruan Tinggi sudah dilakukan sejak Kabupaten Asmat ini ada,” kata Bupati Asmat, Elisa Kambu semalam.
Bupati Asmat menyebut bahwa tiga tahun lalu pihaknya bekerja sama dengan STIPAN Jakarta. Dua tahun lalu Pemda Asmat mengirimkan dua orang untuk studi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Tahun inipun kami mengirimkan lagi dua orang.
” Pemda Asmat juga mengirimkan anak asli Papua mengikuti pendidikan di Prodi Kesehatan dan Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar,” ujarnya saat ditemui semalam di Rylich Panorama Hotel.
Elisa Kambu menambahkan, khusus pendidikan guru, pemda Asmat bekerja sama dengan Universitas Sanatadarma Yogyakarta.
” Di Unimuda Sorong khusus untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pemda Asmat mengirimkan 20 anak mengikuti pendidikan tersebut,” terangnya.
Elisa Kambu tegaskan, PAUD ini sangat penting sebab pendidikan itu harus dibangun sejak dini. Karena banyaknya tuntutan sehingga pemda Asmat membangun banyak PAUD.
” Kami pun merekrut banyak tenaga pengajar dari lulusan SMA maupun ibu rumah tangga yang memiliki kemampuan. Yang jelas mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan PAUD,” ungkapnya.
Pemda Asmat menargetkan, memgirimkan lebih banyak anak-anak yang mengikuti pendidikan PAUD. Tentunya akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
” Nantinya, mereka akan ditempatkan di semua PAUD yang ada di kabupaten Asmat,” ucap Elisa Kambu.
Elisa Kambu menekankan, upaya pengembangan SDM orang Asmat dan Orang Asli Papua (OAP) lainnya dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, penyiapan biaya selama menempuh studi dimanapun anak-anak Asmat berada.
Setiap tahunnya pemda Asmat menyiapkan anggaran studi anak-anak Asmat 17 miliar, sudah diinklut didalamnya biaya studi akhir.
” Bantuan diprioritaskan bagi anak-anak Asmat lalu OAP dan saudara-saudara kita yang berasal dari luar tapi lahir dan besar dan mengabdi di Asmat,” ujar Elisa Kambu.
Elisa Kambu mengaku, bantuan studi diberikan pada saat anak-anak ini semeater empat. Pembayarannya dilakukan dua kali.
” Bantuan biaya studi ini untuk semua perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia, tempat dimana anak-anak Asmat ini belajar,” ujarnya.
Kedua, semua biaya studi termasuk makan dan pemondokkan ditanggung pemda Asmat. Di liar daripada itu ditanggung sendiri.
” Ini sudah kita lakukan dengan beberapa perguruan tinggi yang ada. Bantuan kita berikan berkala, setiap tahun,” ungkapnya.
Elisa Kambu mengaku bahwa pemda Asmat telah menyediakan asrama di beberapa kota studi, diantaranya Manado, Merauke Jayapura. Sementara di kota studi lainnya tidak ada.
” Upaya itu kita lakukan untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. Di sisi lain anak-anak kita cerdas dan pintar namun, orang tuanya dari sisi ekonomi tidak mampu,” bebernya.
Diharapkan, lima tahun kedepan SDM Asmat dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang ada.