SORONG,sorongraya.co- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Ahli Kepresidenan, Theofransus Litaay mengatakan, pembangunan daerah di Papua Barat harus menggunakan pendekatan baru yang lebih inovatif. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meninggalkan cara-cara lama yang tidak efektif.
” Inovasi daerah bertujuan meningkatkan kinerja pelayanan publik. Karenanya, diperlukan data yang valid, Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berbagai aspek lainnya,” kata Theofransus usai FGD di Hotel Rilych Panorama, Selasa, 18 Desember 2023.
Theofransus mengapresiasi langkah Pemprov PBD yang melibatkan berbagai pihak dalam merumuskan peta jalan riset dan inovasi daerah.
Menurutnya, pendekatan kolaboratif ini penting untuk memastikan bahwa program-program inovasi yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain Koordinator BP3OKP Papua Barat Daya, Otto Hihalauw menyebut, peta jalan riset dan inovasi daerah akan menjadi instrumen perencanaan pembangunan daerah.
” Peta jalan ini akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran dan sumber daya lainnya,” ujar Otto.
Sementara itu, Kepala Badan Perencana Pbangunan dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Barat Daya, Rahman mengaku, peta jalan riset dan inovasi daerah akan menjadi dasar untuk mewujudkan Papua Barat Daya sebagai daerah yang cerdas dan produktif.
” Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kerja sama yang erat dari semua pihak. Pemerintah daerah membuka diri untuk berkolaborasi dengan semua stakeholder,” ujarnya.
Rahman menekankan pentingnya data yang berkualitas dalam menyusun peta jalan riset dan inovasi daerah.
” Data yang berkualitas akan membantu pemda dalam merumuskan program-program yang tepat sasaran,” ungkapnya.
Rahman menambahkan, pemprov PBD telah melakukan berbagai upaya mengumpulkan data yang berkualitas.
” Upaya ini terus dilakukan untuk memastikan bahwa program-program inovasi daerah yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutupnya.