Scroll untuk baca artikel
MetroPolitikTanah Papua

Masyarakat Raja Ampat Berharap Perubahan Yang Nyata

×

Masyarakat Raja Ampat Berharap Perubahan Yang Nyata

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

SORONG,sorongraya.co- Calon Gubernur Papua Barat Daya, Joppye Onesimus Wayangkau kunjungi kampung Kabare ,Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat. Dalam kunjungannya bersama istri tercinta didampingin Putri Citra Papua Barat Daya 2024. Firstlina LG Cantikasari. Rabu, 13 Juli 2024.

Yosep, seorang warga Kampung Kabare, mengungkapkan keinginan masyarakat akan perubahan yang lebih nyata.

Ia menyatakan bahwa meskipun pemerintah daerah telah melakukan pembangunan, namun belum sepenuhnya menyentuh kebutuhan masyarakat.

“Kami masyarakat Raja Ampat hanya menginginkan perubahan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Harapan kami, kondisi yang dulu dibayangkan bisa menjadi kenyataan,” ujar Yosep kepada media ini.

Yosep mengungkapkan beberapa aspek yang perlu ditingkatkan yakni pembangunan Infrastruktur yang Masih banyak infrastruktur yang perlu dibangun dan diperbaiki. Peningkatan Kualitas SDM Perlu adanya program-program yang fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Selanjutnya, Jaringan Internet Jaringan internet di Raja Ampat masih belum maksimal dan sering terganggu, terutama saat cuaca buruk dan Pasokan Listrik, Meskipun listrik sudah tersedia 24 jam, namun sering terjadi pemadaman karena keterbatasan pasokan BBM.

Yosep berharap, pasangan Calon Gubernur Papua Barat Daya,Letjen Purn Joppye Onesimus Wayangkau dan Ibrahim Wugaje atau JOIN, jika terpilih, dapat mewujudkan perubahan yang diinginkan masyarakat Raja Ampat.

Ia juga mengingatkan agar pemerintah daerah lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat dan tidak terjebak dalam keberpihakan atau cara pandang yang sempit.

Sementara itu, Joppye Wayangkau mengatakan menyoroti tantangan transportasi dan potensi kelautan di wilayah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa aksesibilitas ke beberapa daerah, seperti Tambrauw dan Raja Ampat, masih menjadi kendala utama karena keterbatasan infrastruktur transportasi.

“Transportasi ke sana sangat sulit. perlu perahu kecil untuk menjangkau daerah-daerah terpencil, karena perairannya dangkal,” ungkap Yoppye.

Ia menambahkan bahwa kondisi geografis Raja Ampat yang luas dan bergantung pada transportasi laut juga menimbulkan kesulitan tersendiri, terutama dalam hal penyediaan bahan bakar.

“Dulu, bahan bakar harus diangkut dengan truk, dan ini menjadi kendala bagi masyarakat,” ujarnya.

Lanjut, Yoppye menegaskan bahwa Papua Barat Daya memiliki potensi kelautan yang sangat besar, namun belum dikelola secara optimal.

“Keunggulan kita ada di laut. Raja Ampat kaya akan ikan, sementara di wilayah selatan berlimpah udang dan kepiting. Potensi ini harus digarap dengan baik agar memberikan manfaat bagi nelayan dan masyarakat,” tegasnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.