Scroll untuk baca artikel
MetroPolitikTanah Papua

LAPEPA Nyatakan Abdul Faris Umlati Orang Asli Papua

×

LAPEPA Nyatakan Abdul Faris Umlati Orang Asli Papua

Sebarkan artikel ini
Ketua LAPEPA, Adoleina Kondologit bersama Lehendrika Klasjok, selaku Aktivis Perempuan Papua. [foto: nsr-sr]
Example 468x60

SORONG, sorongraya.co – Setelah melihat garis keturunan keluarga Abdul Faris Umlati, maka Lembaga Adat Perempuan Papua, Papua Barat menyatakan bahwa Abdul Faris Umlati atau AFU adalah seorang Putra Asli Papua.

Ketua Lapape Papua Barat, Adoleina Kondologit mengatakan bahwa, meski dinamika politik di Papua Barat Daya begitu bergejolak, namun jangan sampai mengabaikan hak perempuan papua. Bagi Dia, ada darah perempuan Papua yang mengalir dalam tubuh AFU.

Ibu dari seorang bakal calon gubernur Papua Barat Daya, yaitu AFU memiliki keturunan Papua, sehingga AFU sendiri lahir dari Rahim seorang perempuan papua yang mempunyai hak politik yang sama di Papua.

“Jangan karena dinamika politik sehingga hak perempuan papua diabaikan, kami memiliki hak yang sama dalam politik. AFU lahir dari Rahim seorang wanita papua, terus kenapa ada pihak yang mengatakan dia bukan papua,” tegas Adoleina kepada sejumlah awak media pada Senin malam, 2 September 2024.

Ia juga menyebutkan bahwa bakal calon wakil gubernur Papua Barat yaitu Mohammad Lakotani memiliki garis keturunan non OAP, namun diakui dan memiliki hak politik yang sama. Akan tetapi kenapa hal ini berbeda dengan AFU yang saat ini menjadi bakal calon gubernur Papua Barat Daya.

Baca: DAS Maya Tegaskan MRP PBD Bekerja Merujuk Pada UU Otsus Papua

Baca juga: PERMAJATIM Dukung Penuh GUS IPUL di Pilkada Kota Sorong

“AFU memiliki darah seorang Perempuan Papua, kenapa malah dipersoalkan,” tegas Adoelina sembari menyebutkan bahwa Undang-undang otsus pun menjamin hal itu.

Senada disampaikan aktivis perempuan Papua Kota Sorong, Lehendrika Klasjok yang mempertanyakan apakah seorang wanita papua yang menikah dengan pria non papua telah hilang hak kesulunganya.? Jika hal ini terjadi maka secara langsung telah membatasi generasi perempuan kedepan.

“Kasihan kita punya saudara perempuan lain yang menikah dengan non oap, nanti mereka merasa bahwa tidak diakui keaslian papuanya, nanti mereka bilang percuma melahirkan kalau tidak diakui,” tutur Lehendrika.

Pada kesempatan itu Ia menegaskan kepada Majelis Rakyat Papua Barat Daya dalam melakukan verifikasi berkas keaslian OAP terhadap bakal calon gubernur dan wakil gubnernur, agar berpedoman terhadap UU Otsus tahun 2001 tentang Papua.

Oleh karena itu, bagi Lehendrika bahwa semua Bakal Calon Gubernur Papua Barat Daya yang saat ini bertarung adalah putra asli papua yang menjadi pemimpin diatas tanah sendiri.

“Ini semua kita punya kaka-kaka yang bertarung, siapapun yang terpilih dialah putra papua,” pungkasnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.