SORONG,sorongraya.co- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama partai Koalisi Partai Butuh dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gelar pelatihan rubuan saksi di Tmpat Pemungutan Suara (TPS) dan Regu Gerakan Pemilih (Guraklih) Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya. Bertempat di Tongkonan Toraja, 21 November 2024.
Ketua DPD PDIP Provinsi Papua Barat Daya, Joppye Onesimus Wayangkau mengatakan bahwa Pemilihan kepala daerah tinggal beberapa hari lagi tentunya semua sudah mengikuti prosesnya.
“Saya tidak tau apakah semuanya mengikuti dengan cermat atau tidak arau hanya sepinta,Pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan berlangsung beberapa hari lagi. Tentunya, kita semua telah mengikuti prosesnya, meskipun mungkin dengan tingkat perhatian yang berbeda-beda.”ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya sebagai pensiunan tentara mantan jendral sangat mengerti soal aturan dan proses di Papua Barat Daya, ada beberapa hal yang tidak membuat Papua Barat Daya tidak maju-maju.
“Sebagai pensiunan tentara dan mantan jenderal, saya sangat memahami aturan dan proses di Papua Barat Daya. Ada beberapa hal yang menghambat kemajuan daerah ini.”
Joppye mengamati bahwa penyelenggara Pilkada telah banyak melanggar aturan sejak awal proses.
“Saat ini yang hadir di ruangan ini punya peran sangat besar sebagai saksi yang sudah di siapkan karena saksi menang atau kalah itu semua dari saksi . kita kalau mengurus sesuatu secara lurus itu yang menentun ada dua yaitu saksi dan bukti,” kata dia.
“Jika Bapak/Ibu menjadi saksi untuk PDIP, penentuan ada di tangan Bapak/Ibu dan bukti yang ada. Saya berusaha untuk memberantas praktik-praktik kecurangan yang selama ini terjadi,” sambungnya.
Joppye mengamati, Sudah bertahun-tahun kita menyaksikan praktik kecurangan yang hingga kini masih terus berlangsung.
“Mari kita berjuang bersama. Ini bukanlah hal yang mudah, karena sistem yang ada, termasuk otonomi khusus (otsus) yang sudah berjalan selama hampir 25 tahun, sudah lama tidak berjalan dengan benar.”tutup Joppye.