Scroll untuk baca artikel
MetroTanah Papua

Delapan Menjadi Angka Hoki Bagi Penjabat Gubernur Papua Barat Daya

×

Delapan Menjadi Angka Hoki Bagi Penjabat Gubernur Papua Barat Daya

Sebarkan artikel ini

SORONG,sorongraya.co- Ketua Umum Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fooera) Papua Barat Daya, Yanto Amus Ijie menyebut bahwa Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Dr. Muhammad Musa’ad berhasil memimpin provinsi ke-38 ini.

Meski baru 8 bulan memimpin sejumlah program kerja yang menyentuh langsung masyarakat terutama Orang Asli Papua benar-benar dirasakan.

” Kalau boleh saya memberikan penilaian maka nilai yang pantas atas kinerja Penjabat Gubernur Papua Barat Daya adalah 8,” kata Yanto Amus Ijie di sela-sela kegiatan Silaturahmi Kebangsaan Pemuda KNPI Papua Barat Daya di gedung Lambert Jitmau, Selasa sore, 08 Agustus 2023.

Yanto Ijie lantas membeberkan sejumlah prestasi orang nomor satu di Papua Barat Daya itu, antara lain pembangunan kantor Gubernur Papua Barat Daya.

Foto dua Ketua Umum Fopera Papua Barat Daya, Yanto Amus Ijie beberkan sejumlah keberhasilan Penjabat Gubernur PBD.

Peluncuran program Paitua dan Papeda yang sangat menyentuh masyarakat Papua Barat Daya. Konsisten mempertahankan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong meskipun sebelumnya aian dicabut oleh Presiden RI Joko Widodo.

 

” Berkat pikiran besar Penjabat Gubernur Papua Barat Daya akhirnya Presiden memberikan kesempatan melanjutkan pembangunan KEK Sorong,” ujar Yanto didampingi sejumlah pengurus Fopera Papua Barat Daya.

Sebagai pemimpin di provinsi ke-38 ini Dr. Muhammad Musa’ad dinilai tegas dan berani melakukan take over KEK dari Kabupaten Sorong ke provinsi Papua Barat Daya mengingat KEK nantinya akan menjadi lokomotif perekonomian Papua Barat Daya.

KEK Sorong juga dapat mendorong peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di masa mendatang

” Nantinya, Papua Barat Daya tidak perlu lagi bergantung pada Pemerintah Pusat,” ujar alumni USTJ Jayapura itu.

” Kami tetap konsisten mengawal dan mendukung tugas atau kebijakan yang dijalankan penjabat gubernur Papua Barat Daya,” sambung Yanto Ijie.

Lebih lanjut Yanto Ijie meminta kepada penjabat gubernur untuk segera menyerahkan SK mutasi 700 pegawai agar tidak terjadi kejenuhan.

Fopera pun meminta untuk segera dilantiknya pejabat eselon III dan eselon IV mengingat masih banyaknya angka kemiskinan ekstrem di lima kabupaten dan satu kota.

Dengan pelantikan tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat pertumbuhan perekonomian sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan ekstrem.

” Kalau APBD Papua Barat Daya bergerak dapat mendorong percepatan pembangunan kawasan atau pusat pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.

Di sisi lain, lanjut Yanto Ijie, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi PBD masih rendah.

” Ini pekerjaan berat yang juga harus dituntaskan oleh penjabat gubernur Papua Barat Daya,” tutupnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.