SORONG,sorongraya.co-Jauh sebelum Indonesia merdeka, masyarakat kita belum tahu kalau kita itu satu kesatuan, meskipun sejatinya embrio kebersamaan telah tumbuh dan berkembang menjadi akar yang kuat melalui bahasa, keyakinan/kepercayaan, budaya dan karakteristik hidup yang sama. Di zaman kolonial Purtugis dan Belanda masuk ke daerah-daerah di Indonesia untuk menjajah, muncul pergerakan kemerdekaan yang didasari dari kesamaan pandangan untuk keluar dari tirani kolonial dan ingin hidup merdeka di tanah tumpah darah. Maka tidak mengherankan di setiap daerah muncul pemimpin perjuangan seperti; Teuku Umar di Nagroh Aceh Darusalam, Pangeran Diponegoro putra yang disegani dari Pulau Jawa, Pangeran Antasari seorang bangsawan Kalimantan, Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa, Kapitan Pattimura dari tanah para raja-raja (Almulk) Maluku dan Frans Kaisiepo Putra asli Tanah Biak Papua, tampil menjadi inisiator kemerdekaan Indonesia. Namun taukah kita bahwa para inisiator pergerakan kemerdekaan itu memulai kiprahnya memerdekaan Indonesia dari kolonialisme bukan saat mereka lanjut usia, namun telah dimulai sejak mereka remaja sebagai pemuda-pemuda berani, gagah dengan tekad kuat dan cita-cita yang besar untuk Indonesia meredeka.
Saat ini peran pemuda Indonesia telah jauh bermatamorfosis menyesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Jika dahulu pemuda berkontribusi melalui perjuangan mengangkat senjata mengusir penjajah, maka saat ini pemuda era milenial, diharapkan tumbuh menjadi tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa melalui kreatifitas dan inovasi keilmuan. Penjelasan ini disampaikan oleh Ibrahim Rumfot, S.Pi selaku Koordinator Maritim Muda Wilayah Sorong dan juga alumni Fakultas Perikanan UNAMIN, saat menghadiri perayaan sumpah pemuda pada Sabtu 29 Oktober 2022 bertempat di Pulau Pasir Putih Kabupaten Sorong. Menurut Ibrahim “Untuk mewujudkan kemandirian bangsa, pemuda harus berpikiran luas (open minded), tidak terbelenggu dalam keterpurukan informasi dan banyak mengambil peran strategis, beberapa hal diantaranya ialah melalui penguasaan IPTEKs, memperbanyak kegiatan bakti sosial, santun dan dekat dengan masyarakat serta memiliki jiwa kepedulian terhadap kelestarian lingkungan”.
Perayaan hari Sumpah Pemuda tahun 2022 oleh Pemuda Sorong yang diprakarsai organisasi kepemudaan Maritim Muda Wilayah Sorong, bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI), LSM Penjaga Laut (Econusa) dan Himpunan Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN), dengan Tema: AKSI MUDA PEDULI IKLIM, dilakukan melalui kegiatan Aksi Bersih Pantai (BEACH CLEAN UP ACTION) yang dipusatkan pada wilayah pesisir pantai dan perairan laut Pulau Pasir Putih Arar Kabupaten Sorong. Sebagai pelaksana Ibrahim menyampaikan bahwa “Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana yang efektif mendekatkan generasi muda Kota dan Kabupaten Sorong untuk lebih mengenal lingkungan alam pesisir, laut dan pulau kecil di wilayah Papua Barat, sekaligus berkontribusi untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya alam dimasa mendatang”.
Momentum pelaksanaan BEACH CLEAN UP ACTION kali ini, dibuka oleh Ilham Marasabessy, S.Pi M.Si selaku Dosen Perikanan UNAMIN. Dalam kesempatannya Marasabessy menjelaskan bahwa” Generasi muda Indonesia khususnya di Papua Barat harus menyadari bahwa ikatan solidaritas, kebersamaan dan keutuhan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sejatinya dipersatukan melalui laut. Apa lagi wilayah Papua Barat dengan jumlah pulau terbanyak di Indonesia, ini merupakan anugrah Allah SWT/Tuhan Yang Maha Kuasa untuk Indonesia. Namun potensi yang melimpah itu perlu dijaga dan dilestarikan, sehingga ketersediaannya mampu menjamin kehidupan generasi mendatang”
Lebih lanjut Marasabessy menyampaikan, “Kegiatan BEACH CLEAN UP ACTION di pesisir Pulau Pasir Putih memperingati Hari Sumpah Pemuda menjadi manifestasi menumbuhkan komitmen yang kuat di antara seluruh komponen warga Papua Barat untuk mengawal keberlanjutan ekosistem pesisir dan pulau kecil melalui kepedulian terhadap kebersihan pesisir dan laut”. Data Ocean Conservation, yang tidak dapat dipungkiri dan miris rasanya bahwa Indonesia merupakan Negara dengan penghasil sampah plastik kedua terbanyak di dunia setelah Tiongkok. Saat ini kurang lebih ada sekitar 150 juta penduduk Indonesia mendiami wilayah pesisir, sementara terjadi penambahan 38 juta ton sampah setiap tahun dan 1.29 juta ton diantaranya masuk mencemari wilayah pesisir dan laut. Kondisi ini menyebabkan Indonesia juga sering di protes oleh Negara tetangga (Malaysia dan Singapura) karena mendapat kiriman sampah plastik dalam jumlah besar”.
“Selain itu masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa kerusakan ekosistem pesisir dan laut dapat berakibat buruk terhadap iklim global. Laut sejatinya berperan dalam membentuk keseimbangan iklim dan menjaga populasi makluk hidup di muka bumi. Kesehatan laut sangat berkorelasi dengan ketersediaan nutrient yang efektif. Laut yang sehat akan membentuk rantai makanan (trofik level) yang menjamin siklus carbon dan ketersediaan oksigen di alam. Untuk itu di Hari Sumpah Pemuda 2022 ini, perlu kita tumbuhkan take line “AKSI MUDA PEDULI IKLIM”, khususnya bagi Mahasiswa Perikanan UNAMIN yang secara spesifik mempelajari ilmunya dan organisasi kepemudaan pencinta lingkungan hidup di Sorong, dengan cara turun langsung mengatasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut dari bahaya sampah plastik” Tutup Marasabessy.
BEACH CLEAN UP ACTION yang dilakukan secara kolaboratif, mendapat respon positif dari pemerintah Kampung Arar, dan Tokoh Masyarakat setempat. Sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) mewakili pemerintah Kampung Arar sekaligus pengelola wisata Pulau Pasir Putih, Bapak Rasid mengatakan bahwa “Pulau Yerusel (Nama Lokal) Pulau Pasir Putih saat ini telah menjadi objek wisata bahari yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dari Kota dan Kabupaten Sorong, bahkan sebagian ada dari luar Papua Barat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kunjungan wisatawan pada beberapa tahun terakhir” Dia berharap agar perlu adanya dukungan dari setiap komponen daerah terhadap keberlanjutan lingkungan alami di pulau tersebut. Sebagai pulau kecil tidak berpenduduk, Pulau Yerusel merupakan asset besar untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat lokal termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda Kampung Arar yang ingin berusaha di sektor pariwisata bahari.
Dalam kesempatan ini juga perwakilan coast guard Kota Sorong Said Alis, S.Pi, menjelaskan bahwa “untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal (Kampung Arar) maka salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah melalui perbaikan tatakelola sumberdaya alam dengan kegiatan perlindungan terhadap ekosistem pesisir dan laut seperti; kegiatan penangkapan ikan yang ramah lingkungan dengan tidak menggunakan alat tangkap bom ikan dan potassium sianida, sehingga masyarakat lokal bisa mendapatkan manfaat langsung dari sumberdaya alam sekaligus manfaat tidak langsung dari ekosistem pesisir pulau melalui kegiatan wisata berkelanjutan”.
Selain itu peran perempuan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut juga tidak kalah penting, hal ini disampaikan oleh Niny Jeni Maipauw, S.Hut M.Si sebagai akademisi Kehutanan yang banyak berkecimpung dalam pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pengelolaan hutan mangrove. Menurunya “Perempuan sebagai basis ilmu pengetahuan di tingkat keluarga sangat efektif mendidik anak sejak dini untuk cinta terhadap lingkungan dan ikut berperan aktif membantu ekonomi keluarga melalui pekerjaan sampingan dengan menerapkan prinsip keberlanjutan sumberdaya alam pesisir (hutan mangrove)”. Ambil secukupnya sesuai kebutuhan dan biarkan sumberdaya alam terpelihara secara alami di habitatnya” Ungkap Maipauw.
BEACH CLEAN UP ACTION yang dilakukan melibatkan sebanyak kurang lebih 60 partisipan dari kalangan mahasiswa Perikanan, Dosen dan Alumni UNAMIN, wisatawan, warga dan pemuda Kampung Arar juga dari pihak terkait lainnya. Dari hasil ini dapat dikumpulkan 8 kantong sampah dengan berat total kurang lebih 250 Kg, didominasi oleh sampah plastik (camilan/snak, kaleng bekas, botol minuman plastik, terpal, kantong kresek), kayu bekas material dan sampah kering sisa aktivitas wisatawan. Sebagai penutup Ibrahim Rumfot, S.Pi selaku Koordinator Maritim Muda Wilayah Sorong menitipkan harapannya pada AKSI MUDA PEDULI IKLIM 2022 di Pulau Pasir Putih Kampung Arar Kabupaten Sorong, supaya muncul kesadaran peduli lingkungan pesisir dan laut disetiap hati pemuda dalam upaya menjaga kesehatan laut untuk masa depan bersama, karena inilah bentuk manisfestasi pemuda milenial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.