SORONG, sorongraya.co – Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Papua Barat Daya terus melakukan komunikasi intens membahas perkembangan Pilkada di Papua Barat Daya.
Berdasarkan hasil Pemilu pada 14 Februari 2024 lalu, PKS mendapat empat kursi DPRD Kota Sorong, Partai Nasdem tiga kursi DPRD Kota Sorong dan PKB mendapat satu kursi DPRD Kota Sorong.
Dari total perolehan kursi ketiga partai tersebut, maka sudah mencapai syarat untuk mendapaftarkan bakal calon wali kota dan wakil walikota sorong di KPU Kota Sorong sebagai peserta Pilkada tahun 2024.
Ketua PKS Paua Barat Daya, Syaiful Maliki mengatakan, meski pimpinan ketiga partai ini intens melakukan komunikasi mengenai Pilkada, tidak menutup kemungkinan partai lainya pun ikut bersama untuk bergabung.
“Saat ini PKS sedang menjalani komunikasi intens dengan beberapa pimpinan partai, dan tidak menutup kemungkinan juga untuk partai lainnya yang mau bersama dalam kontestasi pemilukada nanti,” kata Syaiful Maliki kepada wartawan. Sabtu 25 Mei 2024.
Syaiful Maliki menegaskan bahwa sampai hari ini PKS belum menentukan pilihan kepada kandidat bakal calon wali kota sorong manapun, karena secara kelembagaan pihaknya masih melakukan proses penjajakan.
Terkait dengan beredarnya flayer bertuliskan “Sahabat Lama”, dimana Syaiful disandingkan dengan Pj. Wali kota sorong, Septinus Lobat sebagai Bakal Calon wali kota dan wakil wali kota Sorong, adalah tidak benar.
Dikatakannya sampai saat ini PKS belum menentukan sikap apalagi mengeluarkan rekomendasi kepada kandidat tertentu dalam kontestasi pemilukada tahun 2024.
“Poster itu bukan kami yang buat, tetapi datangnya dari simpatisan yang menghendaki saya agar berpasangan dengan bapak Septinus Lobat,” kata Saiful.
Ia membenarkan bahwa ada komunikasi dengan Septinus Lobat, namun secara kepartaian belum memutuskan untuk mendukungnya.
Tak hanya Septinus Lobat, PKS juga menjalin komunikasi dengan beberapa bakal calon wali kota yang dianggap berpeluang di kota sorong, seperti Petronela Kambuaya, Dance Sangkek dan Gusty Sagrim.
“Kami berprinsip bahwa siapapun wali kotanya, PKS tetap harga mati sebagai wakil wali kota, karena sudah diamanahkan kepada kami untuk menjadi calon wakil wali kota,” tegas Syaiful Maliki.
