SORONG,sorongraya.co- Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya (YPKDS) pusat Makassar berkolaborasi dengan Jaringan Indonesia Positif (JIP) dan Indonesia Aids Coalation (IAC) menggelar sosialisasi bertemakan “Stop Penularan HIV Di Era Normal” di Hotel Mariat Sorong selama 3 hari Senin-Rabu tanggal 19-21 September 2022.
Penularan HIV dapat diselamatkan melalui kampanye, dengan sasaran bapak-bapak agar mendorong ikut menyelamatkan keluarga, calon bapak (dewasa) mulai perencanaan, perempuan agar dapat melindungi keluarga dari suami yang terinfeksi HIV. Demikian halnya anak diberikan kampanye agar dapat mengenal HIV dengan cara tidak menakuti.
Tahapan merancang media kampanye dapat dilakukan dengan kajian formasi, analisa khalayak sasaran audiens, pemilihan media, merancang media, pre-test media, produksi media, distribusi media dan money media.
Direktur YPKDS Makassar, Iskandar memaparkan ada beberapa cara menghentikan penularan HIV/AIDS, yakni berperan bersama-sama untuk peduli terhadap Orang Dengan HIV (ODHIV).
” Tidak gampang masyarakat ingin di tes itu, semua tergantung dari kemauan sendiri. HIV bukan penyakit, hanya saja di dalam tubuh manusia ada virus yang menyerang dan virus adalah sejenis makhluk yang kata beberapa peneliti di sebut sebagai makhluk yang abadi. Ketika masuk ke dalam tubuh manusia virus tidak akan pernah mati,” kata Iskandar.
Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kota Sorong, diantaranya Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Cipil, Dinas Pariwisata juga sektor-sektor terkait lainnya.
Kasus HIV di kota Sorong lumayan tinggi sehingga perlunya melibatkan stakeholder untuk berperan dan bertanggung jawab.
Terbentuknya kelompok kerja (pokja) Forum Peduli HIV Kota Sorong, tentu yang paling dilirik adalah perempuan dan anak sehingga peran aktif kelompok kerja harus lebih gesit mendongkrak agar angka positif HIV di kota Sorong bisa menurun.
” Untuk melindungi generasi anak masa depan dengan NGO saling berinteraksi. Kita fokus ke perempuan dan anak karena merekalah keterkaitannya paling besar,” kata Koordinator YPKDS Pusat Muhammad Akbar usai sosialisasi.
Akbar berharap, pemerintah kota Sorong ikut berperan dan memberikan perhatian penuh kepada program HIV/AiDS.
Sementara, SKM Kepala Bidang Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Sorong, Jenny Isir mengatakan, pembentukan forum peduli tersebut sangat diapresiasi sehingga dapat membantu dinas kesehatan.
Jenny mengungkapkan, sekitar 90an anak di kota Sorong terinfeksi HIV dari orang tuanya. Ini perhatian kita semua.
Jenny menambahkan, pihaknya akan lebih menggencarkan program penaggulangan dan sosialisasi kepada ODHIV. Selain itu memberikan edukasi untuk bagaimnaa cara menekan virus dalam tubuh.