JAKARTA, sorongraya.co – Anggota DPR-RI Komisi X, Partai Nasional Demokrat (NasDem), Rico Sia meminta secepatnya Pemerintah mengganti sistem evaluasi terstandar dari Ujian Nasional (UN) menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang rencananya akan dimulai 2021 agar dimajukan ke tahun 2020
Demikian disampaikan Rico Sia menanggapi paparan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (MenDikBud), Nadiem Makarim dalam acara rapat kerja dengan komisi X anggota DPR-RI tentang pergantian Ujian Nasional (UN) dengan tes kompetensi dan karakter. Kamis, 12/12/19.
Dalam kesempatan tersebut legislator Partai NasDem itu juga menyoroti tiga poin terkait rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) antara lain:
- Mengusulkan penggantian UN dengan ujian kompetensi harus sudah dimulai sejak tahun 2020 bukan 2021, sebab akan menimbulkan kecemburuan bagi murid dan orang tua-nya yang akan ujian tahun 2020.
- Jika ujian nasional diganti dengan ujian kompetensi dan karakter untuk syarat kelulusan, bagaimana dengan syarat masuk ke jenjang berikutnya, sebab tidak ada nilai atau standar scorenya.
- Perlunya pendidikan konsensus kebangsaan yaitu, Pancasila, UUD 45, NKRI dan GBHN tidak hanya diberikan kepada siswa siswi tetapi juga kepada pendidik bahkan seharusnya ada juga aturan yang mengatur perilaku pendidik sehingga tidak mengajarkan ajaran yang intoleran maupun menunjukkan perilaku kasar ataupun asusila.
Menurut Rico, baru empat program yang diluncurkan oleh Kemendikbud untuk memerdekakan dunia pendidikan dari metode lama, mendapat sambutan hangat dari dunia pendidikan dan stakeholders lainnya yaitu, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pemilihan sekolah berdasarkan lokasi tempat tinggal murid sesuai dengan lokasi sekolah yang terdekat (Zonasi), serta penggantian Ujian Nasional (UN) dengan Ujian Kompetensi dan karakter yang akan diterapkan mulai 2021.
“Semoga apa yang dilakukan mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam rangka mengentaskan visi dan misi pak Presiden menuju Indonesia emas, diberkati oleh Tuhan YME,” pungkasnya [dwi]